Terbongkar! Pilot Garuda Bayar Iuran Gaib Bulanan Rp 500 Ribu, Buat Apa?

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2021 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan persoalan Garuda Indonesia yang tengah berada di ujung tanduk, Peter Gontha, Mantan Anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia mengungkap fakta menarik di maskapai tersebut.
ADVERTISEMENT
Lewat akun Instagram pribadinya @petergontha ia mengungkapkan bahwa setiap bulan pilot Garuda Indonesia wajib membayar iuran gaib. Bahkan, tanpa informasi pasti aliran iuran misterius ini telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun.
"Tahukah anda Logo ini? Setiap Awak Cockpit Garuda harus membayar iuran mulai dari Rp 200 ribu per bulan sampai Rp 500 ribu per bulan," tulis Peter Gontha, dikutip Minggu (31/10).
Peter mempertanyakan sudah berapa jumlah uang tersebut dan kemana uang tersebut mengalir. Tak segan ia pun menyarankan untuk diadakan audit. Beberapa kali Peter memang kerap mengkritik maskapai tersebut.
Di samping misteri iuran gaib, Peter juga menyinggung terkait pengeluaran uang melebihi batas biaya sewa pesawat. Ia meminta pihak Garuda Indonesia bertanggung jawab soal soal harga sewa pesawat Boeing 777 yang diketahui harganya dua kali lipat lebih besar dari harga pasar.
ADVERTISEMENT
"Ini Boeing 777, harga sewa di pasar rata-rata USD 750.000 per bulan. Garuda mulai dari hari pertama bayar dua kali lipat? USD 1,4 juta per bulan. Uangnya kemana sih waktu diteken? Pingin tahu aja," tulis Peter Gontha.
Terkait kritik harga sewa ini, Peter mendapat respon dari mantan Komisaris Garuda Indonesia lainnya, Triawan Munaf. Menurutnya, Peter lebih pantas untuk bersaksi karena ia yang mengalami langsung persoalan ini.
Berbeda halnya dengan kritik misteri iuran gaib yang belum ditanggapi resmi secara langsung dari pihak maskapai.