Papua Nugini Siap Lakukan Perdagangan Bebas dengan China

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
6 Juni 2022 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Maria Magdalena anak warga Papua Nugini (PNG) memegang bendera negaranya di sekitar kediamannya di Skouw, Jayapura, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Saptono
zoom-in-whitePerbesar
Maria Magdalena anak warga Papua Nugini (PNG) memegang bendera negaranya di sekitar kediamannya di Skouw, Jayapura, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Saptono
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Papua Nugini dan China melanjutkan diskusi perdagangan bebas pada tanggal 3 Juni 2022. Diskusi tersebut bertepatan ketika Menteri Luar Negeri Beijing akan mengakhiri perjalanan bersejarah ke Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan pembicaraan di Kota Port Moresby, bersepakat pada kerja sama ekonomi dan pakta perdagangan yang telah lama ditunggu-tunggu.
Marape yang telah berjanji untuk membangun negaranya sebagai negara Kristen kulit hitam terkaya di dunia, telah menyatakan bahwa ingin mengubah ekonomi dari bahan mentah dan menuju barang jadi yang lebih menguntungkan.
Dia telah mengundang investasi tambahan dari China dan menyatakan bahwa negosiasi perjanjian perdagangan sedang berjalan.
"Seluk-beluk perjanjian perdagangan bebas sedang diselesaikan saat kita berjalan, untuk memastikan bahwa kepentingan Papua Nugini tidak ditekan atau dirugikan, melainkan dipertahankan dan diperluas," jelas Marape, sebagaimana dikutip dari Hurriyet Daily News, Senin (6/6).
Perdana Menteri Papua Nugini Hon. James Marape memberikan keynote speech pada peluncuran rencana Pendidikan Tinggi Nasional. Foto: Bernard Nolan Sinai/Shutterstock
China sendiri sudah menjadi investor penting di Papua Nugini dengan membeli sebagian besar gas, mineral, kayu, dan sumber daya alam lainnya negara itu. Sementara itu, China bersaing dengan Australia untuk mendapatkan gelar mitra komersial paling penting di Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Papua Nugini mempunyai wilayah yang luas, tetapi penduduknya tidak banyak. Wilayah Papua Nugini dipandang penting secara militer karena kedekatannya dengan tempat-tempat di mana pasukan China dan AS beroperasi.
Untuk meningkatkan hubungan perdagangan itu, selama lebih dari seminggu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah melintasi Pasifik Selatan, dengan alasan agar Beijing memainkan peran yang lebih besar dalam keamanan regional.
Kunjungannya mendorong Menteri Luar Negeri Australia yang baru, Penny Wong, untuk melakukan serangkaian kunjungan cepat ke tiga negara bagian Kepulauan Pasifik dengan harapan dapat mempererat persahabatan yang telah berlangsung puluhan tahun.