JNE dan J&T Express Saling Salip Trending di Medsos, Apa Penyebabnya?

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
9 Desember 2021 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Komplain JNE. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Komplain JNE. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Media sosial Twitter sedang ramai menyoroti jasa pengiriman logistik JNE dan J&T Express. Hal ini terkait persyaratan lamaran kerja dari kedua perusahaan yang menyangkut isu SARA.
ADVERTISEMENT
Pada 07 Desember lalu, beredar pamflet online lowongan kerja dari CV Bangun Benua Lestari, mitra kerja JNE. Pamflet tersebut membuka lowongan kerja bagian kurir motor untuk ditempatkan di JNE Tamiang Layang.
Dalam poster tersebut dijelaskan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pelamar. Salah satu syarat yang tertulis adalah pelamar diwajibkan beragama Islam.
Banyak warganet kemudian menilai bahwa lowongan kerja yang diberikan JNE tersebut bersifat diskriminatif. Terkait hal tersebut, hastag “Boikot JNE” pun sempat trending di media sosial Twitter.
Hal serupa juga ditemukan dalam pamflet online lowongan kerja dari J&T Express. Tersebar lowongan kerja dari PT. Jetindu Nagasakti Transexpress Medan untuk posisi Admin Perpajakan. Dalam bagian persyaratan tertulis lowongan ini diutamakan untuk Non Muslim.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kegaduhan yang terjadi di sosial media, kedua perusahaan tersebut sudah memberikan pernyataan klarifikasi. Dalam keterangan yang diunggah oleh akun Twitter resmi JNE, dikatakan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi pemutusan hubungan kepada pihak mitra dan oknum karyawan terkait.
“Kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap SOP dan nilai-nilai perusahaan yang menghargai keberagaman dan perbedaan, oleh karena itu manajemen JNE secara tegas memberikan sanksi pemutusan hubungan kerjasama dengan pihak mitra dan kepada oknum karyawan yang terkait dengan kasus ini akan dilakukan pemtuusan hubungan kerja,” tulis pihak JNE dalam keterangannya, diktuip Kamis (9/12).
Di sisi lain, J&T Express juga telah menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan melalui lowongan pekerjaan yang beredar. Pihaknya menjelaskan bahwa tidak ada prosedur SOP perekrutan dengan poin pertimbangan SARA dalam J&T Express.
ADVERTISEMENT
“J&T Express sangat menghargai keberagaman, dan tidak ada prosedur SOP perekrutan dengan poin pertimbangan Suku, Agama, RAS dan Antargolongan. Informasi lowongan ini tentunya telah menyalahi aturan yang ada, dan Manajemen telah memberikan teguran serta sanksi tegas kepada area terkait,” tulis pihak J&T Express dalam keterangannya.