Memprihatinkan, Ekowisata Mangrove di Pesisir Jambi Tak Terurus Lagi

Konten Media Partner
12 Mei 2022 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan hutan mangrove di Pangkal Babu, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Foto: Bahara Jati/Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan hutan mangrove di Pangkal Babu, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Foto: Bahara Jati/Jambikita.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Ekowisata mangrove satu- satunya yang terluas di Provinsi Jambi ada di wilayah pesisir timur Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kemungkinan besar mangrove ini menjadi icon dunia berkaitan dengan blue green, bahwa dunia sedang membutuhkan itu.
ADVERTISEMENT
Hutan Mangrove yang sangat dekat dengan kawasan pusat pemerintahan setempat ini yakni, dari pusat kota sekitar 10 kilometer jarak tempuh kira-kira 20-30 menit menghabiskan waktu menggunakan kendaraan roda dua.
Tepatnya pada 31 Desember tahun 2019 lalu, Ekowisata Mangrove ini dibuka secara resmi oleh pemerintah. Jika dihitung, sudah dua tahun lebih dibukanya ekowisata mangrove ini, namun dibiarkan begitu saja hancur dimakan usia.
Pantauan Jambikita.id melihat kondisi hiking mangrove yang terbuat dari kayu begitu sangat memprihatinkan, banyak kayu yang sudah lampuk mengakibatkan patah dan berlumbang dimana-mana.
Kondisi akses jalan dan fasilitas di kawasan ekowisata mangrove tampak berlubang dan lapuk dimakan usia. Foto: Bahara Jati/Jambikita.id
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pangkal Babu, M. Hatta mengatakan, saat lebaran idul fitri lumayan banyak masyarakat datang berkunjung ke wisata mangrove, tapi melihat kondisi seperti itu hanya membiarkan saja tanpa memungut uang parkir.
ADVERTISEMENT
"Takutnya dengan kondisi mangrove seperti itu, ada kejadian yang tidak diinginkan. Kita disini yang bertanggung jawab terhadap pengunjung," kata Hatta, Kamis (12/5).
Menurutnya, bukan itu saja yang terjadi di wisata mangrove, ada juga menjadi masalah serius yakni akses jalan menuju mangrove tersebut. Sekitar dua kilometer mulai terlihat kerusakan jalan berlubang karena aspalnya mengelupas, bergelombang dan masih ada sebagian tanah liat.
"Jangankan untuk pengunjung mau masuk ke lokasi wisata mangrove, terkadang masyarakat disana juga kesulitan untuk keluar ketika hujan menguyur deras disitu," keluhnya.
Untuk diketahui, letak secara administratif mangrove berada di Kecamatan Tungkal Ilir, Desa Tungkal 1 tepatnya di Dusun Bahagia Pangkal Babu. Luasan kawasan mangrove itu, ratusan hektare yang terbentang di bibir laut. Mangrove itu, letaknya sebelah Timur yang langsung berhadapan dengan laut Cina Selatan.
ADVERTISEMENT