Dosen Universitas Jambi Positif COVID-19, Kampus Ditutup 3 Hari

Konten Media Partner
24 September 2020 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang kampus Universitas Jambi. (Foto: dikti.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang kampus Universitas Jambi. (Foto: dikti.go.id)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Universitas Jambi (Unja) menutup aktivitas kampus selama tiga hari menyusul ditemukannya satu orang dosen positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Akbar Kurnia Putra, Koordinator Pusat Informasi, Dokumentasi, Keluhan serta Hubungan Masyarakat (PIDK-HUMAS) Unja mengatakan kampus ditutup untuk sementara dan akan dilakukan rapid test.
"Ditutup dari 25 - 27 September dan akan dilakukan rapid test massal terhadap dosen dan tendik (tenaga kependidikan)," katanya, Kamis (24/9).
Dosen Unja yang dinyatakan positif COVID-19 adalah LE (38) pasien ke 396 yang kontak erat dengan pasien 305, juga memiliki riwayat perjalanan ke Kerinci.
LE diketahui sempat melakukan perjalanan ke Kabupaten Kerinci untuk melakukan pengabdian Tridarma Perguruan Tinggi. Ketika sudah pulang dari Kerinci, tidak ada gejala yang menunjukkan ia terjangkit COVID-19.
Namun, dua minggu setelah melakukan perjalanan dan beraktifitas di kampus, LE merasa tidak enak badan. Curiga terjangkit COVID-19, iapun melakukan uji swab, dan hasilnya positif.
ADVERTISEMENT
“Yang bersangkutan ke Kabupaten Kerinci untuk melaksanakan pengabdian. Tapi 2 sampai 3 minggu kemudian setelah melakukan perjalanan dan beraktifitas kembali di kampus, yang bersangkutan tidak enak badan. Akhirnya inisiatif uji swab mandiri dan hasilnya positif, “ kata Akbar.
Atas kejadian itu, pimpinan Unja mengambik kebijakan untuk meliburkan aktivitas di kampus pusat di Mendalo, Kabupaten Muaro Jambi untuk sementara waktu.
Selama penutupan, akan dilakukan penyemprotan disinfektan dan rapid test massal untuk sekitar 125 dosen dan tenaga kependidikan.
“Besok kita kerjasama dengan PMI untuk melakukan penyemprotan, khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kemudian kita juga kerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan Dinas Kesehatan Muaro Jambi untuk melakukan rapid test massal kepada sekitar 125 tenaga kependidikan," katanya. (M Sobar Alfahri)
ADVERTISEMENT