Cuaca Ekstrem Tak Menentu, Nelayan Pesisir Jambi Takut Melaut

Konten Media Partner
18 Januari 2021 21:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD Tanjung Jabung Barat, Syufrayogi Syaiful. Foto: instagram @yogi_awe
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPRD Tanjung Jabung Barat, Syufrayogi Syaiful. Foto: instagram @yogi_awe
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Pesisir Timur Provinsi Jambi diprediksi masih akan terus berlangsung hingga Februari 2021. Para nelayan setempat takut melaut, karena kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Syufrayogi Syaiful meminta kepada instansi terkait agar segera memberikan solusi kepada para nelayan yang tidak melaut.
"Masalah cuaca ini, ya kita minta kepada dinas terkait bisa memberikan solusi. Artinya meminta kepada nelayan jangan melaut dulu, dan kasih solusi terkait ketika mereka tidak melaut," kata pria yang akrab disapa Yogi, Senin (18/1).
Selain itu, Yogi juga mengatakan, bahwa cuaca saat ini berubah-berubah, paling tidak kita menjaga keselamatan terlebih dahulu, dan tunggu agar cuaca bagus.
"Faktor alam ini sungguh berubah-berubah, yang terpenting keselamatan itu yang harus kita jaga," harapnya.
Lebih lanjut, Anggota DPRD Tanjung Jabung Barat ini juga akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait masalah cuaca di laut yang membuat para nelayan enggan melaut.
ADVERTISEMENT
"Kita akan kolaborasi sama-sama dan kita cari jalan keluarnya, semoga ini cepat terselesaikan," pungkasnya.
Ketua HNSI Tanjung Jabung Barat, Syufrayogi Syaiful. Foto: instagram @yogi_awe
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjung Jabung Barat, Zulfikri, menyebutkan, bahwa hingga Februari potensi gelombang tinggi masih terjadi.
Hal ini juga diimbangi dengan curah hujan yang masih sering terjadi dan disertai angin. Selain itu, ia juga menyebut bahwa gelombang tinggi berpotensi terjadi dengan ketinggian 1 sampai 2,5 meter.
"Saat ini masih ancaman tinggi gelombang patut diwaspadai bagi para nelayan yang sedang melaut serta peluang hujan sampai Februari masih berpotensi dari sedang sampai lebat," jelasnya.
Sementara untuk peluang tinggi gelombang ini, kata Zulfikri, sepanjang nelayan beraktivitas di pesisir timur ini tinggi gelombang harus diwaspadai antara satu sampai dua setengah meter. Jadi nelayan memang harus waspada.
ADVERTISEMENT