BKSDA Jambi Evakuasi Buaya di Penangkaran Terbengkalai, 2 Ekor Siap Dibawa

Konten Media Partner
25 September 2021 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses evakuasi buaya di penangkaran terbangkalai, Jambi. (Foto: M sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi buaya di penangkaran terbangkalai, Jambi. (Foto: M sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi berupaya mengevakuasi puluhan buaya di penangkaran terbengkalai, sekitar Desa Kebon IX, Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (25/9).
ADVERTISEMENT
Evakuasi ini dilakukan setelah kemunculan beberapa buaya di sungai Talang Kerinci dan di tengah permukiman, tidak jauh dari penangkaran tersebut.
BKSDA Jambi tidak bertindak sendirian. Tetapi dibantu TNI-Polri dan warga.
Sampai pukul 15.30 WIB, sudah 2 ekor buaya muara yang berhasil dievakuasi. Ukurannya hampir sama, yakni sekitar 4,5 meter. Sedangkan bobotnya berkisar 450 kilogram.
Penangkapannya dilakukan dengan cara yang sederhana, yakni menggunakan tali dan tongkat. Setelah terjerat, buaya ditarik dengan tenaga manusia dan mobil. Lalu kakinya diikat, dan mulutnya ditutup mengunakan karung. Dua ekor buaya tersebut kini sudah diletakan di boks kayu, sehingga siap dibawa.
Diperkirakan Koordinator Tempat Penyelamatan Satwa BKSDA Jambi, Sahron, buaya yang harus dievakuasi berjumlah sekitar 30 ekor. Usianya sekitar 20 sampai 30 tahun.
ADVERTISEMENT
Penangkapan sejumlah buaya ini tidak mudah untuk dilakukan. Sehingga belum tahu sampai beberapa hari.
"Tidak bisa ditargetkan. Ini binatang yang ganas. Bisa jadi 10 hari prosesnya," ujar Sahron.
Ia pun mengatakan rencananya buaya tersebut akan dibawa ke Muaro Bulian, Kabupaten Batanghari, sebelum dilepasliarkan.
"Nantinya, kita juga koordinasi untuk mencari tahu lokasi pelepasan yang cocok. Jadi saat ini, tahap rehabilitasi dulu di Bulian," kata Sahron.
Sementara itu, Yogi, warga Desa Kebun IX, merasa bersyukur dengan ada proses evakuasi tersebut. Sehingga ke depan warga sekitar merasa aman, dan tidak lagi menemukan buaya di sungai.
"Soalnya banyak anak-anak yang main ke sungai. Sering tampak, tapi baru inilah yang ditindaklanjuti," tuturnya.
Sepengetahuan Yogi, penangkaran yang berumur sekitar 30 tahun tadi, belum pernah direnovasi.
ADVERTISEMENT
"Yang kami tahu ya, kayaknya belum pernah direnovasi," tuturnya.
Perlu diketahui, penangkaran buaya ini dimiliki secara pribadi. Beberapa tahun belakangan tidak terurus lagi. Namun, pemiliknya sudah menyerahkan buaya tersebut kepada BKSDA Jambi.
(M Sobar Alfahri)