Valentino Rossi, Bagaimana Nasibmu Ke Depannya?

Konten dari Pengguna
24 Maret 2020 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rossi left waiting for answers only MotoGP races can give him
zoom-in-whitePerbesar
Rossi left waiting for answers only MotoGP races can give him
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Valentino Rossi mungkin sedang bimbang. Mungkin saja.
Musim 2020 akan menjadi musim terakhirnya di Monster Energy Yamaha, sebab musim depan Fabio Quartararo dipromosikan dari tim satelit Petronas Yamaha.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu membuat The Doctor--julukannya-- harus mempertimbangkan masa depannya akan seperti apa. Usianya memang sudah tidak muda lagi. Terlebih, ia juga masih belum punya alasan yang jelas untuk pensiun dari olahraga yang membesarkan namanya ini.
Namun, pilihan Rossi terbatas. Antara pindah ke tim Petronas Yamaha, menggantikan Quartararo, atau pensiun pada akhir musim.
Dari awal musim 2020 Rossi sering menyatakan bahwa ia akan menggunakan beberapa seri pertama untuk melihat seberapa mampukah dia bersaing dan merebut gelar juara kesepuluhnya.
Pada akhirnya wabah menunda semua ambisinya karena MotoGP musim 2020 belum kunjung dimulai. Bahkan ia sendiri mengakui bahwa rencananya untuk musim 2020 sudah hancur total.
"Ini sudah mengacaukan rencana saya dan kami harus paham kapan kami bisa memulai semuanya kembali. Tapi lihat saja, Euro 2020 sudah dibatalkan," kata Rossi pada Sky Sports Italia lewat video call.
ADVERTISEMENT
"Saya punya beberapa pilihan, di antaranya adalah melihat ulang paruh pertama musim,namun sekarang semuanya kacau. Sekarang yang penting adalah saya ingin turun di beberapa balapan untuk melihat performa saya," tutupnya.
Sembari frustrasi di tengah-tengah lockdown, Rossi tentunya tidak mau menyalahkan pandemi mengingat masalah ini sudah sampai di tingkat global.
Pria yang identik dengan nomor 46 ini mengatakan bahwa situasi di Tavullia sangat sulit, mengingat korban banyak yang berjatuhan. Namun, ia tetap mencoba optimis mengingat daerah Bergamo dan Brescia di utara Italia terlihat seperti "zona perang" baginya.
Sembari melihat lebih luas dalam konteks MotoGP, di beberapa musim terakhir memang pebalap berusia 41 tahun tersebut punya perfrorma lebih baik di seri yang diadakan pada paruh pertama dibandingkan paruh kedua.
Valentino Rossi di tes pramusim MotoGP. Foto: REUTERS/Heino Kalis
ADVERTISEMENT
Dari 13 Podium terakhir Rossi di tiga musim terakhir, hanya dua yang datang setelah paruh musim, yaitu di peringkat ketiga GP Inggris dan peringkat kedua GP Australia pada 2017.
Sementara itu, kemenangannya di GP Belanda 2017 dan pole position di GP Italia 2018 kurang bisa dijadikan patokan mengingat keduanya mungkin akan diatur ulang seperti balapan lain di musim 2020.
Di waktu yang tak pasti ini tentunya sebuah hal yang alamiah melihat kembali karir balap Rossi yang sudah hampir seperempat abad.
Entah Rossi mundur pada musim ini dengan cara yang tidak biasa, semua kembali ke dirinya sendiri. Situasi yang sama juga berlaku untuk pebalap yang kontraknya habis musim ini.
ADVERTISEMENT
Yah, semoga saja Rossi dapat cepat menentukan keputusannya di akhir musim.