Sekeluarga Positif Corona, Petenis AS Ini Malah Nekat Kabur Pakai Jet Pribadi

Konten dari Pengguna
7 Januari 2021 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sam Querrey. Foto: REUTERS/Toby Melville
zoom-in-whitePerbesar
Sam Querrey. Foto: REUTERS/Toby Melville
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petenis kenamaan asal Amerika Serikat, Sam Querrey, sejatinya akan bertanding dalam gelaran St. Petersburg Open pada Oktober 2020 lalu. Namun apa daya, dirinya dinyatakan terjangkit virus COVID-19 saat tiba di Rusia.
ADVERTISEMENT
Alih-alih mengikuti anjuran karantina mandiri di sebuah hotel di Rusia, Querrey malah kabur ke luar negeri menggunakan jet pribadi.
Diwartakan Ruptly, Querrey sebelumnya tiba di Rusia bersama sang istri, Abby Dixon, dan putra mereka yang masih berusia 7 bulan, Ford. Saat tiba di Rusia, mereka bertiga dinyatakan positif corona.
Mereka sempat mematuhi arahan untuk karantina di hotel, meskipun hanya dua hari saja. Namun, akhirnya mereka memilih untuk kabur karena takut dilarikan ke rumah sakit rujukan dan dipisahkan dengan sang putra yang masih berusia 7 bulan tersebut.
Querrey dengan sang istri, Abby Dixon. Foto: Instagram/@samquerrey
Sehari sebelum mereka pergi menggunakan jet pribadi, Querrey diberi kabar bahwa akan ada dokter yang memeriksa kondisi keluarganya. Jika memiliki gejala Covid-19, maka mereka akan dilarikan ke rumah sakit rujukan.
ADVERTISEMENT
“Kami memang sempat mengalami gejala, seperti sakit tenggorokan dan pilek, namun setelahnya kami baik-baik saja. Menurut saya, sama sekali tidak perlu pergi ke rumah sakit,” ungkap petenis berusia 49 tahun tersebut, dilansir dari Ruptly.
"Sebenarnya pilihan termudah bagi kami adalah tinggal di hotel di Rusia selama 10 hingga 14 hari, melakukan karantina dan kemudian terbang pulang. Itulah yang ingin saya lakukan,” tambahnya.
Namun, akhirnya mereka sekeluarga memilih pergi menggunakan jet pribadi di hari yang sama ketika seharusnya mereka mendapat pemeriksaan.
“Kami meninggalkan hotel pagi-pagi sekali agar tidak ada yang melihat. Kami langsung pergi ke terminal jet pribadi di St. Petersburg untuk terbang ke London. Itu adalah penerbangan yang sangat mahal. Harganya sebesar USD 40 ribu (sekitar Rp557 juta). Saya juga harus membayar untuk penginapan selama dua minggu di London," jelas Querrey.
Sam Querrey saat menang melawan Andy Murray. Foto: REUTERS/Andrew Couldridge
Akibat ulahnya tersebut, petenis yang berada di urutan ke-49 dunia ini dijatuhi hukuman oleh Asosiasi Pemain Tenis Profesional (ATP). Sam Querrey dikenakan denda sebesar USD 20 ribu (sekitar Rp278 juta) dan ancaman larangan bermain selama tiga tahun.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Querrey menanggapi hukuman yang dijatuhkan padanya tersebut dan mengatakan apa yang melandasi keputusannya untuk pergi kabur ke London.
“Saat itu saya harus membuat keputusan antara jam 10 malam dan 10 pagi keesokan harinya. Ada istri dan bayi saya di sana, menurut saya ini keputusan manusiawi. Saya jelas tidak merasa nyaman dengan kondisi di sana. Jadi, kami membuat keputusan untuk menyewa pesawat dan pergi,” jelas petenis AS tersebut, dilansir dari Reuters.
Petenis Amerika itu mengatakan kurangnya kejelasan dari pihak medis di Rusia membuat keluarganya memutuskan harus terbang ke London dan melakukan karantina di sebuah penginapan.
"Saya bertindak sebagai seorang ayah dan suami dalam hal ini, dan saya harus melakukan apa yang menurut saya benar," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sam Querrey juga mengatakan bahwa dalam perjalanannya ke London, dia dan sang istri mengenakan masker medis, N-95. Bahkan setelah mendarat, mereka langsung pergi ke penginapan yang disewa untuk melakukan karantina selama dua minggu.
"Jika masih ada yang membenci saya setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tidak apa-apa. Saya hanya ingin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dan kemudian orang bisa menilainya sendiri," tegasnya.