Hamilton Mau Para Pebalap Formula 1 Mewakili Aksi Antirasialisme di GP Austria

Konten dari Pengguna
3 Juli 2020 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lewis Hamilton dan helm tribute untuk Niki Lauda di GP Monako 2019. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
zoom-in-whitePerbesar
Lewis Hamilton dan helm tribute untuk Niki Lauda di GP Monako 2019. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Juara bertahan Formula 1, Lewis Hamilton, rencananya akan melakukan aksi melawan rasialisme sebelum GP Austria dimulai pada Minggu, 5 Juli mendatang.
ADVERTISEMENT
Hamilton digadang-gadang akan melakukan aksi berlutut di grid sebelum balapan pertama di Red Bull Ring berlangsung. Ia sebelumnya sudah memperjuangkan F1 untuk keberagaman yang lebih besar di tengah meroketnya gerakan Black Lives Matter akibat kasus George Floyd.
Tapi, ketika ditanya rencananya untuk berlutut, Hamilton sendiri mengatakan kalau ia belum berdiskusi dengan seluruh pebalap F1 yang turun musim ini. Namun, ia yakin semuanya akan melakukan hal tersebut.
"Itu belum jadi hal paling penting di pikiran saya, dan saya sudah ditanya beberapa kali. Bagi saya, itu belum jadi prioritas untuk punya rencana dan berlutut di garis start, jadi kita lihat saja pada hari Minggu," ujar Hamilton dalam konferensi pers tertutup F1 pada Kamis (1/7/2020).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Lando Norris dari tim McLaren sudah merencanakan adanya gestur antirasialisme sebagai aksi solidaritas untuk seluruh tim F1. Hal tersebut sudah didukung oleh kepala timnya, Andreas Seidl.
Hamilton sendiri yakin kalau rekannya sesama pebalap dapat melakukan aksi karena balapan nanti merupakan balapan pertama musim ini. Sebelumnya, berkat dukungan Hamilton ke gerakan Black Lives Matter, Mercedes sudah mengganti livery mereka jadi warna hitam dari warna tradisional mereka, yaitu perak.
"Sebagai pebalap, kami semua akan mewakili sesuatu. Sehingga saya pikir apapun yang kami lakukan, kami akan bersatu terhadap hal itu, dan itu merupakan hal yang penting," ujar pebalap 35 tahun ini pada Crash.
"Kami harus melawan ketidakadilan dan perjuangan kami harus tetap bertahan dalam jangka panjang. Tak cukup hanya sekadar mengunggah #BlackOutTuesday dan kembali ke hidup normal," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hamilton, orang-orang kulit hitam tak punya privilese untuk berhenti berjuang saat ini. Baginya, itu adalah sebuah hal yang harus terus digalakkan.
Pebalap bernomor 44 tersebut mengakhiri wawacaranya dengan mengatakan kalau suara semua orang sangat kuat dalam melawan tindak rasialisme. Sehingga, ketika semuanya bersatu, semua orang akan punya dampak yang besar terhadap situasi saat ini.