Ada Lantunan Doa dalam Setiap Langkah Mesut Oezil untuk Arsenal dan Uighur

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2020 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mesut Oezil di laga vs Nottingham Forest. Foto: PA via Reuters/Steven Paston
zoom-in-whitePerbesar
Mesut Oezil di laga vs Nottingham Forest. Foto: PA via Reuters/Steven Paston
ADVERTISEMENT
Gelandang Arsenal, Mesut Oezil, merupakan satu dari sekian banyak pemain muslim yang bermain di Liga Inggris, atau satu dari beberapa pemain top dunia yang beragama Islam. Ia dikenal sangat taat dalam menjalankan aturan agama yang diyakininya tersebut.
ADVERTISEMENT
Nuansa Islam memang cukup kental dalam diri Oezil, dan cukup mudah dilihat orang lain. Sekalipun bagi mereka yang baru tahu siapa Oezil.
Pesepak bola berusia 31 tahun itu diketahui memiliki ritual sebelum menghadapi pertandingan. Oezil menyempatkan waktu untuk membaca ayat suci Al Quran dan berdoa dengan mengangkat kedua tangannya sebelum kick-off.
"Saya berdoa, dan teman-teman saya yang tahu itu tidak akan berbicara kepada saya selama periode tersebut," tambahnya.
Mesut Oezil jadi kapten Arsenal. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
Mantan pemain Real Madrid itu memang dikenal begitu cinta dengan Islam. Kecintaannya itu tidak saja ditunjukkan dengan berdoa sebelum pertandingan, tetapi juga saat lagu kebangsaan negaranya dikumandangkan.
Mengutip Hindustan Times, ketika pemain Timnas Jerman lain menyanyikan lagu kebangsaan, Oezil justru memilih berdoa dalam bahasa Turki, yang menjadi tanah leluhurnya.
ADVERTISEMENT
“Tepat sebelum kick-off, saya berdoa. Itu menjadi tradisi saya. Saya berdoa dalam bahasa Turki,” tulis Oezil dalam otobiografinya 'Die Magie des Spiels' (The Magic of the Game).
"Saya berdoa ketika bangun, setelah makan, dan selama lagu kebangsaan," sambungnya.
Karena itu, Oezil kerap mendapat kritik dari publik lantaran jarang ikut menyanyikan lagu kebangsaan Jerman. Namun, ia beralasan bahwa hal tersebut dilakukannya agar dapat berkonsentrasi dalam laga.
"Jika saya tidak menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan, itu saya lakukan karena ingin berkonsentrasi pada pertandingan. Selain itu, saya juga selalu berdoa sebelum bertanding agar diberi kekuatan dan kepercayaan diri," tegasnya.
Selain itu, banyak unggahan Oezil di media sosial miliknya yang menunjukkan kebanggaannya dalam memeluk agama Islam. Berdoa dan bersyukur seperti magnet yang melekat dalam diri sang gelandang.
ADVERTISEMENT
Selain berdoa, pria kelahiran Gelsenkirchen itu juga lantas bersujud di lapangan ketika mencetak gol, dan mengucap syukur seusai laga, terlebih lagi ketika timnya menang.
Setelah Arsenal mengalahkan Leicester City 3-1 di Liga Inggris musim lalu, ia mengunggah foto yang tengah bersujud di lapangan disertai dengan keterangan foto 'Alhamdulillah'. Dalam laga tersebut, ia turut menyumbang satu gol.
Seperti kebanyakan umat muslim lainnya, Oezil juga termasuk pesepak bola yang gemar beramal. Mengutip Goal, beberapa waktu yang lalu, ia bersama dua bintang Chelsea, N'Golo Kante dan Antonio Rudiger, memberikan bantuan berupa 60 ribu masker ke negara dengan mayoritas penduduk muslim, Sierra Leone, untuk mengatasi virus corona.
Perjuangan Oezil menegakkan Islam tidak selalu mulus. Ia juga pernah terseret dalam pusaran kontroversi karena membela kaum muslim Uighur di China pada pertengahan Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitannya di Twitter, Oezil memberikan dukungan kepada warga muslim Uighur yang kabarnya tengah diperlakukan secara tidak adil. Dia menuliskan apa saja yang terjadi di Uighur, beserta seruannya agar semua Muslim di dunia untuk bertindak.
Akan tetapi, keberanian Oezil itu berbuntut panjang, bahkan menuai reaksi dari pemerintah China. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, mengklaim bahwa Oezil termakan berita bohong dan seharusnya datang ke Xinjiang untuk melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi di sana.
Meski demikian, tidak sedikit juga pihak-pihak yang mendukung Oezil memperjuangkan hak-hak muslim Uighur di China. Sikap-sikap tersebut sudah cukup mencerminkanya sebagai pejuang muslim dari lapangan hijau.