WhatsApp Image 2022-08-05 at 13.03.16.jpeg

Mengenal Amirul, Ilustrator Pontianak yang Kenalkan Karya Lokal ke Pasar Global

5 Agustus 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amirul menunjukkan karyanya. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Amirul menunjukkan karyanya. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Di masa lalu profesi bidang kreatif seperti fotografer, desain grafis, dan ilustrator bukanlah sesuatu pekerjaan yang menjanjikan menurut kebanyakan orang. Namun, seiring berkembangnya zaman, kecenderungan untuk menampilkan karya secara online membuat profesi tersebut makin dilirik.
ADVERTISEMENT
Salah satunya seperti Amirul Hakki. Desainer gambar asal Pontianak ini awal mulanya berjualan desain gambar untuk membiayai kehidupan pribadinya. Berkat kegigihannya, kini ia telah membangun sebuah studio ilustrasinya sendiri bahkan membuka lapangan pekerjaan untuk para pekerja lepas atau freelance yang karyanya diperjualbelikan hingga ke pasal global.
Sedari kecil Amirul memang memiliki hobi menggambar. Dari hobi tersebutlah, ia kemudian mengasah bakat dan kemampuannya. Mulai dari coretan kertas hingga akhirnya berhasil ilustrasi digital secara otodidak.
Pada 2012 lalu, Amirul bergabung dengan sebuah komunitas di Facebook, tempat berkumpulnya para desainer-desainer lokal terkenal. Dari situlah minatnya untuk terjun sebagai desainer grafis muncul.
Amirul Hakki mengenalkan karyanya hingga ke pasar global. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
"Aku dikenalkan sama teman tentang pasar (desain) ini dari teman yang aku kenal dari komunitas. Dari zaman 2012, minat aku ke desain grafis itu awal muncul dari grup-grup facebook itu," ungkap Amirul kepada Hi!Pontianak, Jumat, 5 Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
"Jadi dari situ kenal sama illustration di Indonesia yang memang ternyata bisa menjual karya mereka secara global. Dari situlah awalnya aku tahu bahwa ada pasarnya. Kemudian setelah itu aku terjun untuk mencoba langsung setelah dikenalkan kawan aku oleh komunitas," sambungnya.
Sebelum mendalami karier sebagai desainer pada tahun 2019, Amirul sempat berjualan burger. Bahkan, sempat membuka layanan jasa gambar scribble dan membuka jasa desain gambar di platform media sosial, Instagram dengan nama 'ninepardon105' hingga saat ini.
Usahanya selama kurang lebih 3 tahun itu kini membuahkan hasil. Amirul telah memiliki sebuah studio ilustrasi sendiri. Studio tersebut juga menjadi wadah bagi para pekerja lepas atau freelance yang mempunyai bakat di bidang yang sama.
Amirul membuat desain. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
"Studio ini hasil keprihatinan sebenarnya. Jadi seperti yang aku bilang tadi aku tertarik dengan dunia desain grafis itu lewat sosial media, Facebook, Instagram. Nah, dari situ aku banyak kenal publik-publik ilustrator terkenal. Nah, ternyata walaupun mereka berhasil menjual (desain) lama-kelamaan mereka berhenti posting karya. Setelah aku usut ternyata kebanyakan berhenti gara-gara problemnya mereka harus cari kerjaan lain yang lebih menghasilkan karena tuntutan ekonomi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Amirul mengungkapkan, dirinya sempat terpikir untuk menjadi seorang desainer kantoran atau desainer majalah dan koran yang sesuai dengan jurusan kuliahnya dulu, yakni Ilmu Komunikasi Kajian Jurnalistik. Namun, niat tersebut urung dijalankan saat ia mengetahui bahwa bekerja menjadi seorang desainer lepas juga bisa menjadi pekerjaan yang mapan dan menjanjikan. Bahkan bisa membangun sebuah studio yang bisa membantu untuk pekerja lepas atau freelance mencari nafkah.
"Aku sempat kepikiran jadi ilustrator tidak seprofit itu, tidak menjanjikan seperti profesi-profesi lain. Sampai akhirnya pada 2019 aku coba terjun, aku kayak sadar bahwa dengan kemampuan aku yang tidak sebagus orang-orang yang aku bilang idola itu ternyata bisa menghasilkan, membuat karya-karya desain aku lebih dari cukup untuk menjadi pekerjaan yang mapan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Masalahnya bukan karena kualitas karya tapi problemnya itu tentang di manajemen, strategi. Makanya aku pengin ketika ada orang yang minat berkarier di sini (studio), aku pengin memanajemenkan mereka, supaya mereka bisa tetap berkarya dan dikenal banyak orang. Jadi tidak ada lagi bakat-bakat yang dibuang atau mencari pekerjaan lain," timpalnya.
"Aku melihat bahwa setiap ilustrator mempunyai ciri khas masing-masing. jadi dari pada aku menaungi mereka di bawah satu nama, aku milih aku memanajemen kan mereka dan membuat nama mereka terkenal dengan ciri khas masing-masing," sambungnya lagi.
Hasil karya yang dibuat Amirul. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Saat ini studio ilustrasi yang baru dibentuk awal tahun 2022 itu telah diisi oleh 4 pekerja ilustrator, 2 orang admin dan 1 orang video grafis. Masing-masing dari mereka merupakan seorang pekerja lepas atau freelance. Meskipun masih tergolong baru, namun karya-karya dari ilustrator yang dikelolanya itu cukup terkenal di pasar global.
ADVERTISEMENT
"Jadi desainer ini lebih jadi kayak berwirausaha, berdagang karena kita dagang jasa. ada kalanya mungkin sepi, ramai. Cuman bedanya kita di manajemen (studio) berusaha memastikan jangan sampai ada kata sepi untuk keberlangsungan para desainer," tutur Amirul.
"Kita lebih bergerak di bidang desain baju, merchandise. Kalau kategori besar itu kayak menghandle belasan desain sekaligus. Dua desainer yang kita kelola saat ini kurang lebih 6 bulan ada yang followersnya 30 ribu belasan ribu. Kalau diangkakan lumayanlah pendapatnya," imbuhnya.
Selanjutnya setelah studio cukup berkembang dan ilustrator yang dikelolanya telah mendapatkan penghasilan yang cukup, ia ingin mengembangkan usaha lainnya yang masih berkaitan dengan dunia desain, satu di antaranya clothingan. Sebab, menurutnya usaha tersebut dapat menjadi pemasukan bagi dirinya dan karyawan lainnya jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Sesuai misi aku pengin menambah ilustrator sebanyak mungkin. Aku pengin mereka menemukan jalan untuk bidang ini. Jadi aku pengin bisa bantu sebanyak mungkin. Terus ke depannya kalau orang-orang nya makin banyak aku ingin terjun ke industri desain atau clothingan yang bisa menjadi pendapatan pasif sehingga bisa menjamin pendapatan kita semua. Mengurangi risiko pekerjaan sebagai ilustrator yang kadang sepi, kadang ramai atau risiko sakit, tiba-tiba tidak bisa kerja jadi setidaknya kami berusaha buka pendapatan pasif," pungkasnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten