Kopi Liberika Sambas di Stand 101 Coffee House Diminati Delegasi BIMP-EAGA

Konten Media Partner
25 November 2022 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stand 101 Coffee House tampil di perhelatan BIMP-EAGA. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Stand 101 Coffee House tampil di perhelatan BIMP-EAGA. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Pemprov Kalimantan Barat menyediakan berbagai macam stand UMKM di beberapa venue perhelatan BIMP-EAGA yang ke-25 di Pontianak, salah satunya adalah stand 101 Coffee House.
ADVERTISEMENT
Stand 101 Coffee House ini tersedia di Qubu Resort. Mereka menyediakan sampel kopi liberika asal Sambas, yang diambil langsung dari petani kopi.
Saat ditemui, pemilik 101 Coffee House, Restu, mengatakan sudah banyak delegasi dari berbagai negara mencicipi kopinya. Bahkan kata dia, sudah ada delegasi Malaysia yang akan membeli kopi tersebut dalam jumlah banyak.
Restu mengatakan, sudah banyak para delegasi negara tetangga yang mengulang untuk menikmati kopi tersebut, sudah habis ratusan sampel cup untuk para tamu dalam ajang BIMP-EAGA tersebut.
Delegasi negara tetangga mencicipi kopi liberika Sambas di stand 101 coffee house. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Tadi mereka banyak yang tambah kopi, dan rata-rata minumnya gak pakai gula. Mereka senang dengan kopi liberika Sambas ini. Menurutnya ini murah dan enak makanya ada yang mau beli dalam jumlah banyak,” kata Restu.
ADVERTISEMENT
Kopi liberika asal Sambas yang ia suguhkan ini, adalah biji kopi pilihan yang ditanam langsung oleh petani kopi di Sambas. Tak sembarang, kopi liberika Sambas ini memiliki citarasa yang enak di lidah, karena melalui proses filterisasi.
“Kita saat ini kekurangan stok, karena permintaan semakin bertambah. Jadi saya rencana ada mau menambah petani kopi di Sambas di ladang yang berbeda. Saya ajarkan mereka menanam sampai hasil akhir,” terangnya.
Restu tentu bangga dengan adanya tawaran dari delegasi BIMP-EAGA yang akan membeli biji kopi olahannya. Ia berharap suatu saat kopinya tersebut dapat merambah dan terkenal hingga kancah Internasional.