Hukum Menyikat Gigi Saat Puasa

Ilustrasi wanita yang sedang menyikat gigi. Foto: Shutterstock

Hi!Pontianak - Hukum sikat gigi saat puasa merupakan salah satu hukum yang banyak dipertanyakan umat muslim khususnya di bulan suci Ramadhan.

Setiap orang tentu memiliki kebiasaan menyikat gigi, baik itu saat bangun atau sebelum tidur. Aktivitas ini dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dari penyebaran bakteri di mulut. Menyikat gigi juga penting untuk menghindari kerusakan gigi dan bau napas tak sedap.

Tapi bagaimana hukumnya menyikat gigi saat bulan Ramadhan? Apakah dapat membatalkan puasa?

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar, KH Basri Har, menyikat gigi saat menjalani ibadah puasa hukumnya mubah atau diperbolehkan.

"Boleh atau tidak membatalkan. Tetapi dengan catatan, pertama kalau memang mau gosok gigi atau berkumur diusahakan jangan sampai tertelan. Kalo tertelan puasanya batal," ungkapnya saat dihubungi Hi!Pontianak, Rabu, 29 Maret 2023.

Kedua hukumnya makruh atau sebaiknya dihindari apabila menyikat gigi pada waktu siang hari atau selepas dzuhur. Makruh adalah perkara atau perbuatan yang dilakukan, pelakunya tidak akan mendapat dosa namun nilai pahala puasa akan berkurang.

"Kalau menyikat gigi atau berkumur tidak tertelan tetapi dalam waktu siang selepas dzuhur itu hukumnya makruh. Memang tidak membatalkan tetapi hukumnya makruh sebaiknya tidak dilakukan," timpalnya.

Untuk kehati-hatian selama menjalankan ibadah puasa, KH Basri menyarankan agar lebih baik menyikat gigi setelah makan sahur.

"Lebih aman (sikat gigi) setelah makan sahur, itu salah satu bentuk ketelitian kehati-hatian agar kualitas puasa semakin baik Kita inikan menginginkan puasa yang berkualitas. Makanya kan ada hadistnya mengatakan mulut orang berpuasa nanti akan menjadi bau harum," pungkasnya.