Asal Usul Nama Kue Nastar

Konten Media Partner
27 Februari 2021 11:38 WIB

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Ilustrasi nastar. Foto: Thinkstock
Ilustrasi nastar. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT

Hi!Pontianak - Saat menyambut momen Lebaran, atau hari raya keagamaan, kue nastar menjadi salah satu menu kue kering yang wajib disajikan. Kue kering dengan isian selai nanas yang dibalut adonan terigu, mentega, gula, dan telur ini, selalu menjadi camilan favorit yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang.

ADVERTISEMENT

Tak jarang kita temui, kue berbentuk bulat keemasan ini selalu hadir hampir di tiap-tiap rumah, disajikan di meja tamu.

Namun, tak banyak orang tau asal usul nama kue nastar yang sangat populer di Indonesia pada setiap perayaan hari Lebaran, Natal, dan perayaan tahun baru Imlek. Merangkum dari berbagai sumber, begini asal usul nama kue nastar.

Kue nastar ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Kata nastar berasal dari bahasa Belanda, yakni ananas dan taartjes. Kata ‘ananas’ berarti nanas, sedangkan ‘taartjes’ berarti tart atau kue tart.

Kedua kata ini kemudian digabungkan dan membentuk kata ‘nastar’ agar lebih mudah dilafalkan oleh masyarakat Indonesia.

Dalam bahasa Inggris, kue nastar disebut pineapple roll atau pineapple tarts. Pada mulanya, kue nastar terinsipirasi dari kue pie khas Eropa, yang biasanya dibuat dalam sebuah loyang dengan isian selai blueberry atau apel. Namun pada masa itu, jenis buah-buahan tersebut sulit ditemukan di Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia menggantinya dengan isian selai buah nanas.

ADVERTISEMENT

Mulanya, kue nastar dicetak dalam sebuah loyang, namun agar lebih praktis saat di makan, kue nastar pun dimodifikasi menjadi bentuk bulat-bulat kecil. Kue nastar khas di Indonesia juga dimodifikasi dengan menambahkan cengkeh di atas bulatan agar aroma kue nastar lebih harum. Ada juga yang menambahkan dengan sedikit irisan keju di atas bulatan.

Selain perayaan Lebaran, kue nastar juga hadir dalam perayaan Natal dan perayaan tahun baru Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa, nastar memiliki arti dan simbol khusus. Masyarakat Tionghoa biasa menyebut kue nastar dengan nama ong lai atau buah pir emas. Warna kuning keemasan serta rasa manis pada nastar melambangkan rezeki yang baik dan melimpah.

Saat ini kue nastar sudah banyak dikreasikan dengan berbagai rasa dan isian selai. Bentuk kue kering ini pun mulai beragam, mulai dari berbentuk daun, hingga berbentuk buah-buahan. Namun, nastar tetap dikenal dan diingat dengan ciri khas bentuknya yang bulat serta isian selai nanasnya yang masih menjadi favorit masyarakat.

ADVERTISEMENT