Kenali 5 Sisi Kelemahan Multitasking yang Mesti Kamu Tahu

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
17 Mei 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sisi kelemahan multitasking. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sisi kelemahan multitasking. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak yang menganggap kalau multitasking adalah hal yang bagus untuk menyelesaikan banyak pekerjaan. Beberapa pekerjaan dikerjakan dengan cepat dan bisa selesai sekaligus, begitulah yang dianggap masyarakat terhadap orang yang multitasking.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun banyak yang menganggap hal tersebut sangat positif, multitasking sendiri ada kelemahan yang bisa dimiliki dan tidak selalu baik untukmu.
Berikut beberapa kelemahan multitasking yang perlu kamu tahu seperti dilansir dari berbagai sumber.
1. Produktivitas menurun
Ilustrasi menurunnya produktivitas. Foto: Shutterstock
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang melakukan multitasking justru akan mengalami penurunan produktivitas sekitar 40%. Selain itu, bukannya lebih cepat, pekerja justru membutuhkan 50% lebih lama dalam menyelesaikan satu tugas. Selain itu, berpotensi pula melakukan banyak error dibandingkan pekerja yang fokus melakukan satu pekerjaan.
2. Mudah kehilangan fokus
Selain dapat menurunkan produktivitas, multitasking adalah membagi waktu dan perhatian mereka sehingga dapat gagal mengekstrak informasi dan pengalaman utama dari setiap tugas yang dikerjakan. Dampak panjang yang dapat kamu rasakan, yakni membuatmu kurang fokus dan tidak dapat menyelesaikan tugas secara efisien.
ADVERTISEMENT
3. Panik dan cemas
Ilustrasi panik dan cemas. Foto: Shutterstock
Otak manusia pada dasarnya tidak dapat melakukan multitasking. Inilah mengapa ketika manusia melakukan pekerjaan yang banyak secara bersamaan akan mudah panik saat beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Sehingga dalam beberapa kasus yang terjadi hanya rasa panik dan berpotensi menimbulkan cemas dna stres.
4. Merusak otak
Siapa yang dapat menyangka kalau multitasking dapat merusak otak. Hal ini dapat terjadi karena multitasking akan membutuhkan banyak ruang di otak yang berfungsi untuk menyimpan ingatan jangka pendek. Ketika memori itu habis, maka dapat mengurangi kemampuan untuk berpikir kreatif. Akibat lainnya juga dapat berpengaruh pada penurunan IQ.
5. Menimbulkan masalah memori
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock
Pekerja multitasker yang berkaitan dengan gawai atau komputer akan menunjukkan kelemahan dalam kemampuan untuk menyimpan informasi yang relevan saat mengerjakan tugas. Alhasil, kemampun untuk menyimpan dan mengingat informasi dalam periode waktu yang lebih lama.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibuktikan oleh para peneliti dari University of Copenhagen, Denmark, yang membuat penelitian dengan meminta responden untuk menggunakan ponsel saat menonton TV. hasilnya sekalipun seorang pekerja multitasker dapat mengerjakan banyak tugas sekalipun secara bersamaa, faktanya hanya sedikit pekerja yang bisa mengingat apa yang mereka saksikan di TV. Ketika perhatian terus dialihkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya, maka informasi tidak dapat diproses dengan cepat.
Nah, itulah beberapa sisi kelemahan multitasking yang sering dianggap positif oleh masyarakat. Kira-kira ada sisi kelemahan apa lagi dari seorang multitasker yang kamu tahu?