Hati-hati, Jangan Terlalu Terlena dengan Kenikmatan Duniawi

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
18 Juni 2021 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@cant89
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@cant89
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Allah SWT memberikan kesempatan kepada manusia hidup di dunia untuk mengenali Dia dan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dia menyediakan kita makanan, minuman, udara, harta benda, tempat berlindung, dan kenikmatan lainnya yang tak terhitung. Namun, kita harus menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Allah SWT telah menjanjikan kepada kita kehidupan kekal nan abadi di akhirat kelak. Bagi umat-Nya yang taat, diriwayatkan akan menjadi penghuni surga yang jauh lebih indah dibandingkan dunia. Oleh karena itu, kita harus selalu mawas diri dan hati-hati terhadap godaan dunia yang hanya semu ini.

Apa itu 'dunya'?

Kata 'dunya' mencakup banyak hal tetapi secara umum berarti dunia fana, duniawi, yang berbeda dengan alam spiritual abadi akhirat. Secara harfiah, kata 'dunya' berarti 'lebih dekat,' atau 'lebih rendah'. Banyak manusia yang terlena mencintai kehidupan dunia dan melupakan akhirat.
Memang, tak ada salahnya untuk mencintai dunia. Bagaimanapun, dunia adalah sarana untuk beribadah sebagai bekal kehidupan yang abadi setelah kematian. Cara mencintai dunia dengan bijak adalah selalu mengingat Allah SWT melalui ibadah dan menjauhi larangan Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT

Ketika manusia terlena akan duniawi

Masalah datang ketika kita membuat dunia menjadi tujuan dan bukan sarana untuk tujuan akhir. Dunia adalah tempat di mana kita berada untuk sementara waktu. Semua yang ada di dunia harus digunakan atau dihindari dengan tujuan akhir adalah untuk bertakwa kepada Allah SWT.
Tujuan kita bukanlah menjadi kaya, kuat, atau nyaman di dunia. Hidup ini hanyalah sarana menuju akhirat. Apa yang kita lakukan di dunia akan menentukan posisi kita di sisi Allah SWT. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dalam kitab suci Al-Quran:
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@joelholland
Seperti penyakit fisik yang menghancurkan tubuh, penyakit spiritual juga dapat menghancurkan jiwa. Itu ketika kita tak melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT di dunia. Nabi Muhammad SAW pernah berdiri di depan para sahabatnya dan berkata:
ADVERTISEMENT
Jadi, ketika kita menempatkan cinta dunia di atas cinta Allah SWT, penyakit seperti keserakahan, kesombongan, tidak tahu berterima kasih, kecemburuan, dan keangkuhan, semuanya mulai mengambil alih hati dan menghancurkan hidup kita.

Membimbing anak kita untuk mencintai Allah SWT sejak dini

Anak-anak memiliki cinta alami kepada Allah SWT. Mudah untuk memupuk cinta ini di dalam diri mereka sejak dini. Tetapi begitu mereka cukup umur untuk memproses rangsangan visual dan menyuarakan keinginan, mereka cenderung dipengaruhi oleh iklan dan lingkungan sekitar untuk membeli mainan, pakaian, atau makanan yang terbaru.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, sebagai orang tua kita dapat melakukan banyak hal untuk memastikan cinta Allah SWT menang atas cinta dunia di hati dan pikiran anak-anak. Ceritakan kepada mereka tentang anak-anak lain yang kurang beruntung di luar sana. Dengan begitu, itu akan menumbuhkan rasa bersyukur.

Perang terhadap kecintaan dan godaan duniawi sebagai orang dewasa

Sebagai orang dewasa, kita masih jatuh pada perangkap yang sama seperti yang kita lakukan sebagai anak-anak. Kita akan terlena dengan tawaran diskon atau iklan yang membuat kita boros dan berujung pada sifat bersaing dan sombong untuk terlihat lebih baik dari orang lain. Sikap tersebut jelas sangat dibenci Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
Ketika kita merasakan dorongan untuk bersaing dengan orang lain dalam kekayaan materi atau harta benda, ganti kompetisi tersebut menjadi perlombaan dalam berbuat kebaikan dan mendapat pengetahuan agama, atau hal lain yang menentukan surga di akhirat.
Kuncinya adalah memahami bahwa Allah SWT tidak menyangkal dorongan hati kita. Dia mendorong kita untuk mengarahkan kepada sesuatu yang lebih baik. Ingatkan diri bahwa semua yang dilakukan di dunia ini hanyalah untuk mendapat cinta dari Sang Pencipta, seraya mengatakan:
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@baileyzindel