Bedanya Komunisme dan Sosialisme

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
20 September 2018 23:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Komunisme
Menurut Aristoteles, komunisme pertama kali diajukan oleh Phaleas dari Chalcedon dan Hippodamus dari Miletus.
ADVERTISEMENT
a. Komunisme diberikan pertama kali bentuk sistematis dalam Republic Plato. Di situ komunisme mau menandakan setidaknya klas pemimpin dan juga mencirikan seluruh masyarakat.
b. Istilah itu dewasa ini dikaitkan terutama dan pertama-tama dengan karya Marx dan Engels, yang memandang komunisme sebagai tahap akhir perkembangan masyarakat, suatu keadaan yang akan tercapai setelah tercapainya sosialisme. Dalam pokok-pokok ajaran Marx, masyarakat berawal dari komunisme primitif dan akan berakhir dengan digulingkannya negara. Untuk mencapai tujuan ini harus terjadi revolusi dan kediktatoran proletariat.
Foto: Ilustrasi Ideologi | www.flickr.com by Patrick Denker
Seperti yang kita ketahui, HOS Tjokroaminoto merupakan guru Soekarno, dalam pandangannya akan Komunisme, Tjokroaminoto berpendapat: Yang disebut “komunisme” ialah segala peraturan (stelsel) yang nenyerang sifatnya kepunyaan seseorang (den particulieren eigendom in zijnwezen), dan buat mengganti dia hendaknya dilakukan semacam aturan commuo boniorim, yaitu barang-barang itu hendaknya dimiliki bersama (geoderengemeenschap).
ADVERTISEMENT
Angan-angan atau pikiran communia bonorum senantiasa bergantung dengan pernyataan komunisme, dan pengaturan cummunio (memiliki, mempunyai bersama) itu yang menjadi ukuran bagi macam-macam bahagianya komunisme. Adapun sosialisme ialah satu bagian yang terpenting daripada komunisme.
Sosialisme
Inggris: socialism, dari Latin socius (teman, sahabat). Istilah ini menunjuk pada asosiasi manapun, entah pribadi atau umum. Diatur menurut prinsip pengendalian harta dan produksi serta kekayaan oleh kelompok. Biasanya sosialisme dibedakan dari komunisme hanya dalam derajat.
a. Istilah ini digunakan pertama kali, sejauh diketahui tahun 1831 di Perancis. Muncul dalam sebuah artikel anonim, yang dipertalikan dengan Alexander Vinet. Ia
mengemukakan bahwa akan ditemukan suatu jalan antara “individualisme dan sosialisme”. Parta-partai sosialis diorganisir di negara-negara Eropa, mulai di Jerman, tahun 1861. Di Amerika Serikat sebuah Partai Sosialis didirikan pada dasawarsa 1890-an.
Foto: Ilustrasi Ideologi | www.flickr.com by Hrag Vartanian
ADVERTISEMENT
b. Sosialisme “primitif” atau “komunitas” jika sosialisme primitif dipahami sebagai dasar, mungkin menyebutnya “pra-Marxisme” adalah yang paling jelas, tetapi selanjutnya bermakna sesuatu yang terus mendasari bahkan sosialisme Marxian yang paling dogmatis sehingga ini dapat menjadi pasca-Marxian atau neo-Marxian.
Sosialisme bahkan melaju di atas demokrasi radikal, tetapi sosialisme tidak penting jika ia bukan sebuah kupasan tentang kapitalisme baru yang sedang muncul. Sosialisme mengklaim bahwa dengan persamaan yang lebih besar akan terdapat persaudaraan yang lebih besar dan demikian halnya dengan kerjasama yang leibh besar, produktivitas yang lebih besar karena kekayaan pada dasarnya berasal dari para pekerja
Sementara arti Sosialisme menurut HOS Tjokroaminoto, Sosialisme awalnya dari perkataan bahasa Latin “socius” maknanya dalam bahasa Belanda: maker, dalam bahasa Melayu: teman, dalam bahasa Jawa: kita, dan dalam bahasa Arab: sahabat atau asyrat.
ADVERTISEMENT
Sosialisme mengutamakan paham “pertemanan” atau “persahabatan” itu bertentangan sama sekali dengan paham “individualisme” yang hanya mengutamakan keperluan “individu” (seorang bagi dirinya sendiri). Untuk mendapatkan pengertian yang benar tentang ketetapan arti kata yang tersebut di atas itu, Tjokroaminoto mengemukakan dua perkara.