Tak Dendangkan Lagu Elly Kasim, Radio Dikembalikan ke Toko

Hendra J Kede
Ketua Dewan Pengawas YLBH Catur Bhakti / Partner pada Kantor Hukum E.S.H.A and Partners / Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat RI 2017-2022 / Ketua Pengurus Nasional Mapilu-PWI 2003-2013 / Wakil Ketua Dept. Kerjasama dan Komunikasi Umat ICMI Pusat
Konten dari Pengguna
26 Agustus 2021 8:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendra J Kede tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh: Hendra J Kede, Waka KI Pusat / Putra Minangkabau
Penyanyi Legendaris Elly Kasim. Foto: @ellykasim.ek
Innalillahinwa inna ilaihi rojiun
ADVERTISEMENT
Sang Maestro telah kembali menghadap pemiliknya, Allah SWT.
Maestro pelantun lagu Minangkabau yang sangat melegenda.
Elly Kasim.
Semoga almarhumah husnul khotimah dan diampuni segala dosanya, aamiin.
*
Dua lagu legendaris Minang Elly Kasim yang sangat berkesan bagi penulis: Ayam Den Lapeh dan Roda Padati.
Ayam Den Lapeh mengingatkan penulis bahayanya jadi pribadi peragu. Mengingatkan penulis agar jangan sampai memiliki karakter peragu.
Karakter yang hanya akan membawa pada situasi saikua capang, saikua capeh, saikua tabang, saikua lapeh. Tidak ada hasil sama sekali. Waktu hanya habis dari satu keraguan ke keraguan yang lain.
Roda Padati mengingatkan penulis untuk senantiasa optimistis dan mawas diri. Hidup ini seperti roda pedati, selalu berputar, kadang dibawah, kadang di tengah, kadang di atas.
ADVERTISEMENT
Saat di bawah haruslah senantiasa menjaga optimisme dan keyakinan bahwa suatu saat akan menuju ke atas, melalui ikhtiar, melalui gerak yang tiada lelah, walau harus membanting tulang dan bercucuran keringat.
Saat di atas haruslah senantiasa mawas diri, jangan sampai lupa diri, dan harus bersiap diri kalau suatu saat berada di bawah.
Tidak tahu seberapa berhasil penulis menjalankan pesan kedua lagu Elly Kasim yang menembus batas-batas generasi Minangkabau tersebut.
*
Penyanyi Legendaris Elly Kasim. Foto: @ellykasim.ek
Dua cerita dari orang orang tua-tua yang sering penulis dengar seputar Elly Kasim saat kecil. Saat penulis masih kanak-kanak di tahun 1980-an di Jorong Mandahiling, Nagari Lawang Mandahiling, Kecamatan Salimpaung, Tanah Datar, Sumbar. Luhak Nan Tuo alam Minangkabau.
Pertama cerita tentang Elly Kasim sendiri. Kedua cerita tentang penggemar fanatik Elly Kasim.
ADVERTISEMENT
Cerita pertama tentang Elly Kasim yang sangat berhasil dan terkenal namun masih ingat sebagai orang Minang yang religius. Elly Kasim membangun sebuah Masjid di kampungnya. Entah benar atau tidak, penulis belum pernah memverifikasinya. Namun cerita itu sangat berbekas bagi penulis.
Cerita kedua mengenai kisah yang penulis dengar dari salah seorang fans fanatik Elly Kasim di kampung penulis, seseorang yang sudah sedikit berumur saat itu, sebut saja namanya Atuak. Memang begitu penulis memanggilnya. Namun bukan kakek atau keluarga penulis.
Suatu hari Atuak pergi ke pasar Bukittinggi. Sekitar 30 km dari kampung. Hendak membeli radio. Kata Atuak, saat itu listrik belum masuk ke kampung. Masih pakai baterai.
Setelah melihat dan mendengarkan kejernihan suara, Atuak memilih salah satu radio untuk dibeli, lengkap dengan baterai cadangan.
ADVERTISEMENT
Sampai di kampung, Atuak marah-marah dalam hati, dan esoknya bergegas kembali ke Bukittinggi, ke toko yang menjual radio kemarin.
Sampai di toko, Atuak protes dengan nada meninggi sambil pasang wajah serius pula.
Atuak protes karena saat membeli kemarin radionya mendendangkan lagu Elly Kasim, penyanyi pujaan hati Atuak.
Eh sesampai di rumah, disetel bagaimanapun radionya, tidak lagi mendendangkan lagu Elly Kasim.
Atuak kecewa berat. Atuak merasa tertipu oleh toko penjual radio.
Pembaca sudah bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya.
Meledaklah tawa seisi toko.....
Hahahaha.....
Singkat cerita, akhirnya Atuak beli tape recorder dan kaset Elly Kasim...
Badendanglah Ayam Den Lapeh dan Roda Padati dari rumah Atuak setiap saat kapanpun Atuak ingin.
*
ADVERTISEMENT
Semoga hati bahagia yang terhibur oleh Elly Kasim dan lirik-lirik inspiratifnya membawa pahala bagi Elly Kasim di alam barzah sana, aamiin.