Kritik Craig Hodges Terhadap 'The Last Dance'

Serial dokumenter 'The Last Dance', mendapatkan pujian setinggi langit dari pecinta basket maupun kritikus. Namun, ternyata tak semua pihak merasa puas dengan isi dokumenter yang menyorot kiprah Michael Jordan tersebut. Salah satunya datang dari mantan rekannya di Chicago Bulls, Craig Hodges.

Hodges, yang bermain di Bulls di akhir dekade 80-an dan awal 90-an, tidak senang dengan beberapa komentar yang dibuat Jordan di acara tersebut. Ia menyoroti penggunaan narkoba yang rumornya marak di kalangan para pemain Bulls di akhir 80-an.

"Saya menonton dokumenter itu sebagai bentuk 'persaudaraan di antara pemain'," kata Hodges di sesi wawancara dengan Fox Sports Radio. “Maka, saya menonton episode pertama, tapi saya kesal dengan istilah 'sirkus kokain'."

Istilah tersebut mengacu pada pengalaman Jordan di awal-awal karirnya di Bulls, ketika ia menemukan beberapa teman satu timnya sedang menggunakan narkoba di kamar hotel selama pramusim 1984.

"Istilah itu mengganggu saya karena saya memikirkan teman-teman saya yang ada di foto itu. Bayangkan Anda pernah setim dengan Michael Jordan yang hebat ini, lalu menonton acara dokumenternya. Tiba-tiba, Anda harus menjelaskannya (sirkus kokain) kepada anak Anda yang berusia 12 tahun.”

Jordan sebenarnya tidak pernah menyebut istilah 'sirkus kokain'. Istilah itu dilontarkan oleh pewawancara di serial dokumenternya. Namun, ia tak sanggup menahan tawa ketika mendengar frasa tersebut.

Hodges sendiri belum bergabung dengan tim Bulls sampai tahun 1988, sehingga ia tak terlibat dalam cerita kelam itu. Namun, ia juga mempermasalahkan beberapa poin minus Jordan di 'The Last Dance'.

sumber: Instagram @craighodgesnba

Pria yang sekarang berusia 59 tahun itu tidak suka Jordan menyebut rekannya, Scottie Pippen, 'egois' karena menunda operasi selama sengketa kontraknya pada tahun 1997. Hodges juga kesal Jordan menyalahkan Horace Grant karena membocorkan beberapa informasi penting kepada penulis Sam Smith untuk bukunya yang berjudul 'Jordan Rules'.

"Ayolah, mereka semua rekan setimmu, Brother!" kata Hodges.

Yah, memang pekerjaan mustahil untuk memuaskan semua pihak.