Ayah Enes Kanter Akhirnya Bebas dari Status Tahanan Politik di Turki

Gosip Atlet
olahraga bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
22 Juni 2020 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Atlet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pebasket Enes Kanter menyerukan keadilan bagi para tahanan politik di Turki. Pernyataan ini diserukannya setelah ayahnya baru-baru ini dibebaskan dari penjara karena berstatus tahanan politik.
ADVERTISEMENT
Pada hari Jumat, 19 Juni 2020, center Boston Celtics ini mengumumkan di Twitter bahwa ayahnya, Mehmet Kanter, telah dibebaskan dari penjara. Mehmet juga dibersihkan dari tuduhan bahwa ia adalah anggota sebuah organisasi teroris.
"Wow! Saya terharu... Hari ini saya mengetahui bahwa 7 tahun setelah ayah saya ditahan, melalui pengadilan Kanguru (setingan) dan tertuduh sebagai penjahat. AYAH SAYA TELAH BEBAS!" Pria berusia 28 tahun ini menulis di Twitter.
"Ini karena tekanan yang kami berikan pada rezim pemerintahan Turki."
Ayah Kanter, yang merupakan profesor genetika di Turki, didakwa oleh pengadilan Turki atas tuduhan "keanggotaan dalam kelompok teroris" dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
"Pertarungan saya belum berakhir. Ini baru saja dimulai," lanjut Kanter dengan berapi-api. "Saya TIDAK akan berhenti sampai setiap jiwa tak berdosa di penjara Turki dibebaskan. Mereka membebaskan ayah saya karena mereka takut dengan suara saya! Ada ribuan orang lain di luar sana dengan situasi yang lebih buruk daripada kami. Jadi mari kita terus berjuang melawan para diktator!"
ADVERTISEMENT
"Jangan takut untuk membela apa yang benar, perjuangkan KEBEBASAN, DEMOKRASI, dan HAK ASASI MANUSIA!"
sumber: Instagram @eneskanter11
Sasaran Kanter adalah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang telah dituduh melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia. Kanter dan ayahnya memang disebut-sebut sebagai pendukung lawan politik Erdogan, Fethullah Gulen.
Pada tahun 2017, Turki mencabut paspor bintang basket tersebut sehingga sampai sekarang ia tak bisa kembali ke kampung halamannya.
Tonton lagi video mengharukan Enes Kanter dan ayahnya ketika resmi memperoleh kontrak pertama di NBA: