Mengenal La Nina yang Mengancam Indonesia

Firyal Salsabila Hajidah
Mahasiswa Teknik Kelautan ITS
Konten dari Pengguna
13 November 2020 8:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firyal Salsabila Hajidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Si Dingin yang Berbahaya

Fenomena La Nina
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena La Nina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berdasarkan data yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Indonesia akan mengalami suatu fenomena cuaca yang bernama La Nina. Diperkirakan fenomena La Nina ini akan menghantam Indonesia pada akhir tahun 2020 hinggal awal tahun 2021. Wilayah yang akan terkena dampak dari La Nina meliputi sebagian besar pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi bahkan hingga sebagian daerah Papua hingga bagian Papua Tengah.
ADVERTISEMENT
Apa itu La Nina? Menurut Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hary Tirto Djatmiko, La Nina adalah suatu kondisi penyimpangan suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya. "La Nina berdampak pada peningkatan curah hujan di Pasifik barat Indonesia sebagian Asia Tenggara lainnya dan bagian utara Australia Brasil bagian utara dan sebagian pantai barat Amerika Serikat," tambahnya. Proses terjadinya sendiri berawak saat angin passat (Trade Wind), kolam air laut yang hangat dapat mencapai lebih jauh ke Pasifik Barat, sehingga perairan di daerah Indonesia akan menjadi lebih hangat dari biasanya, sementara Samudra Pasifik bagian tengah akan lebih dingin dan termoklin menjadi lebih dangkal di Timur. Hal ini akan mengakibatkan penguatan upwelling dimana air laut lebih dingin dari level bawah baik ke permukaan. Perubahan suhu menjadi dingin ini berkebalikan dari “saudara”nya El Nino.
ADVERTISEMENT
Peningkatan curah hujan akibat fenomena La Nina akan memicu suatu musim hujan yang ekstrim. Ditandai dengan meningkatkan curah hujan secara intens, ekstrim dan berkepanjangan. Akibatnya cuaca badai hujan akan lebih sering kita jumpai daripada di musim-musim hujan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan bencana-bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga cuaca yang ekstrim juga turut dapat menganggu produktifitas kegiatan manusia umumnya.
Ilustrasi cuaca akibat La Nina
Dampak dari La Nina sendiri sudah mulai bisa kita rasakan. Cuaca yang memburuk dan ombak yang besar menyebabkan banyak nelayan tidak bisa melaut. Dikutip dari jateng.suara.com, "Ombak laut selatan sedang tinggi. Tentunya sangat membahayakan dan menyulitkan pelaut untuk mencari ikan," jelasnya, Kamis (15/10/2020). Berdasarkan informasi yang ada, ombak bisa mencapai 3 meter, sedangkan banyak perahu nelayan yang tidak memiliki kemampuan untuk melawan deburan ombak yang terlalu besar. "Kebanyakan mereka memakai perahu kecil. Kekuatan mesinnya juga tak besar, Rata-rata sekitar 5 gross ton," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru ini pada tanggal 11 November kemarin, kita mendapati ombak besar dan angin mengancam daerah pesisir pantai Kenjeran, Jawa Timur. Bahkan beberapa air sampai masuk ke perumahan warga di daerah pesisir. Beredar di sosial media rekaman-rekaman video amatir yang mengabadikan keganasan dari ombak saat itu. Di video itu dapat kita lihat bagaimana orang-orang saling menolong satu sama lain untuk mengamankan perahu mereka dari keganasan ombak.
Dampak lain yang secara tidak langsung akan kita rasakan nantinya adalah hancurnya sektor perikanan yang diakibatkan dari cuaca buruk terus menerus yang menghalangi para nelayan untuk melaut. Selain itu cuaca yang buruk juga akan membahayakan sektor pertanian. Dimana sektor pertanian kita sendiri masih banyak bertumpu pada alam. Hancurnya sektor pertanian dan perikanan akan mengancam pasokan makanan kita, akibatnya harga jelas akan menjulang naik dan menyebabkan pukulan yang telak bagi ekonomi bangsa.
ADVERTISEMENT
Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, fenomena La Nina yang menyebabkan curah hujan ini akan memicu cuaca ekstrim yang mungkin belum pernah kita rasakan. Bisa jadi musim hujan tahun ini akan menjadi salah satu yang paling parah diantara tahun-tahun yang lainnya. Maka sudah sepatutnya bagi pemerintah dan warga untuk saling berkoordinasi menyiapkan diri menghadapi fenomena ini. Persoalan banjir yang sering menghantui banyak wilayah di Indonesia, harus segera kita benahi dengan memperbaiki sistem irigasi serta hal-hal lain yang dapat menanggulangi bahaya banjir. Tata kota seperti jalan-jalan yang berlubang dan pohon-pohon tua yang rawan roboh harus segera ditangani. Jangan sampai nantinya hanya karena kurang kesadaran pemerintah dan masyarakat, banyak bencana-bencana yang terjadi padahal seharusnya dapat kita hindari.
ADVERTISEMENT
Untuk urusan melaut, pemerintah melalui BMKG dan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat haruslah berkoordinasi secara intensif dengan orang-orang yang terancam secara langsung dengan cuaca buruk agar dapat mengetahui, mempersiapkan dan menanggulangi cuaca tersebut. Contohnya seperti para nelayan yang harus selalu diberi edukasi soal cuaca terkini agar dapat mengetahui kapan waktunya bisa melaut dan kapan tidak, selain itu para petani juga harus siap menyiapkan rencana-rencana cadangan atau perlindungan untuk lahannya selama musim hujan yang buruk ini. Pastinya kita juga harus selalu menyediakan jas hujan atau payung apabila ingin berpergian nantinya.
La Nina adalah si dingin yang berbahaya. Hujan berkepanjangan dan badai berangin-angin akan menemani kita sepanjang akhir hingga awal tahun depan nanti. Karena itu semoga saja dengan berbagai tragedi-tragedi yang telah menimpa negeri kita saat ini. Kita semua tetap dapat melewati fenomena alam ini dengan aman dan sejahtera.
ADVERTISEMENT
Referensi :
• https://nasional.kompas.com/read/2020/10/11/14552641/apa-itu-fenomena-la-nina-yang-bisa-berdampak-bencana-di-indonesia?page=all
• https://pusatkrisis.kemkes.go.id/dampak-el-nino-dan-la-nina-pada-cuaca-di-indonesia
• https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5252286/ombak-besar-terjang-pesisir-kenjeran-surabaya-total-ada-59-perahu-rusak
• https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com/jawa-timur/pr-15947626/surabaya-waspada-cuaca-buruk-dan-dampak-la-nina-pesisir-pantai-kenjeran-diterjang-ombak-tinggi?page=2
• https://jateng.suara.com/read/2020/10/15/132113/efek-fenomena-la-nina-ribua-nelayan-di-jateng-tak-bisa-cari-ikan