Tak Ada Yang Instan di Dunia, Kita Harus Belajar dan Bertahan

com-Startup (Foto: Thinkstock)

Meski ada beberapa kisah sukses soal unicorn, start up dengan valuasi besar, tetapi tidak banyak yang seperti mereka. Kita dengar ada GoJek, Grab, Tokopedia dan Alibaba. Tapi, ya tidak sampai angka ratusan start up, kan yang sukses jadi Unicorn.

Nadiem ya bagus. Tapi, berapa banyak orang seperti Nadiem? Mungkin, ada kisah-kisah sukses dibalik GoJek yang belum kita ketahui atau kita tidak punya faktor pendukung seperti dirinya.

So, di zaman now, ada banyak orang ingin bikin start up sukses. Ingin cepat sampai ke langit tapi berapa banyak yang mampu? Atau, berapa banyak yang merasa mampu. Merasa doang lho ya. Terkadang ya itu, kita ingin instan.

Padahal, jarang ada usaha yang sukses dengan instan. Orang yang banting tulang saja banyak tapi gak sukses kok. Apalagi, ingin instan. Nah, I tell you, gak ada yang instan di dunia ini. Warren Buffet itu pun sudah investasi puluhan tahun. Sebaliknya, GE saja kesulitan walau sudah berusia tua.

Maka, dibutuhkan kejelian dalam membangun bisnis terutama dalam meletakkan pondasi di tempat pada waktu yang tepat. Yang lebih utama lagi adalah, kita harus kerja keras! Kerja keras itu tak bisa ditawar. Dan, kita harus bertahan dalam kondisi tersulit sekali pun.

Bahkan, terkadang, use our brain dan being dilligent saja tidak cukup. Menurut saya penting ada faktor “grace”. Grace itu something that you think you don't really deserve it tapi kita terima. Nah, orang Chinese mungkin bilangnya hoki.

Tapi, karena tidak semua orang punya hoki maka ya harus kerja keras kerja pintar.

Saya selalu bilang ke anak saya dan ke tim saya betapa pentingnya untuk selalu "stay strong dan never give up". Ini soal menjaga stamina lho, dan menjaga stamina itu tidak mudah.

Percaya deh kata-kata saya, gak ada hal instan yang enak. Mungkin kecuali mie instan ya? Tapi, apakah ada gizinya, dan tahan lama gak lapernya? Entah deh. Have a nice weekend ya dan tetap semangat. / ESL