Teror Lukisan ‘The Anguished Man’

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
20 September 2017 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cat yang digunakan telah dicampur dengan darah, dan pelukisnya mati bunuh diri setelah melukisnya.
The Anguished Man (Foto: dreadcentral.com)
ADVERTISEMENT
Dunia seni kita telah begitu lama memuji keindahan. Akarnya mungkin berasal dari kegemaran kebudayaan Barat dalam mendefinisikan seni sebagai ‘fine art’. Disitu keindahan adalah tujuan dari berseni, sehingga ekspresi kalah penting dari teknik. Hanya sebagian orang saja yang terlahir dengan bakat ‘berseni’ yang dapat membuat apa yang kemudian disebut seni. Kendati demikian, definisi seni semacam itu telah mendapatkan tantangannya. Ya, pelaku post-modernis di era kontemporer inilah yang kemudian melakukan banyak terobosan dan perombakan besar dalam memahami seni. Dari situlah muncul konsep-konsep seni yang berkontradiksi dengan kesadaran ortodox kita tentang seni. Jargonnya, seni sebagai ekspresi diri, dan seni sebagai permainan. Dalam konteks itu, ugliness dirayakan, chaos diselebrasikan.
Mengakar dari paham yang baru itu, muncul berbagai macam karya seni yang memuja horor. Di antaranya yaitu lukisan “The Scream” karya seorang ekspresionis Norwegia bernama Edvard Munich, dan banyak lainnya. Karya itu seolah ingin menyampaikan realita sosial, dimana kerumunan merupakan sumber dari kecemasan dan kekhawatian. Nilai eksistensial muncul disitu. Horornya sampai pada para kurator sebagaimana aspek reflektifnya.
ADVERTISEMENT
Di lain hal, muncul kepada publik sebuah lukisan yang disebut ‘The Anguished Man”. Tidak diketahui siapa pelukisnya, bahkan pemilik dari lukisan itu sendiri Sean Robinson tidak mengetahui siapa pelukisnya. Sean mendapatkan lukisan itu dari Neneknya, yang bersamaan dengan lukisan itu Neneknya memperingatkan bahayanya lukisan tersebut. Apa yang membuat lukisan itu berbahaya? Ya lukisan itu seolah representasi dari peningkatan kadar horor dari lukisan ‘The Scream’. Bila pada The Scream teknik dan komposisinya masih dalam batas wajar, pada The Anguished Man kita mendapati ketidakwajaran. Bagaimana tidak?! Cat yang pelukisnya gunakan ternyata konon telah ia campur dengan darahnya sendiri, dan seolah terdapat perjanjian mistis di atas pembuatan lukisan itu, si pelukis mati bunuh diri pasca diselesaikannya lukisan itu.
ADVERTISEMENT
Selama lukisan itu berada di rumah nenek Sean, si nenek sering mendengar suara tangisan berasal dari lukisan itu. Ia juga terkadang melihat bayangan sesosok pria yang muncul begitu saja. Si nenek akhirnya menyimpan lukisan itu di ruang loteng yang tak terurus. Hingga kemudian diserahkan pada cucunya, Sean masih belum percaya atas rumor tentang lukisan itu. Ia pun tanpa hati-hati memajang lukisan tersebut di rumahnya. Saat itulah kejadian-kejadian aneh mulai terjadi.
Keluarga Sean mengalami berbagai macam kemalangan tiba-tiba. Anak lelaki Sean tiba-tiba jatuh secara misterius di tangga rumahnya. Isri Sean melaporkan bahwa ia sering mendapati rambutnya disisir oleh seseorang secara misterius. Akhirnya Sean pun memutuskan untuk menyimpan lukisan tersebut di ruang bawah tanah (kendati masih tidak jelas juga apakah betul-betul ia taruh di ruang bawah tanah rumahnya).
ADVERTISEMENT
Suatu ketika, sebuah situs jual-beli online bernama eBay pernah memunculkan lukisan tersebut untuk dijual. Namun faktanya, lukisan tersebut tidak asli. Ha itu diklarifikasi oleh Sean sendiri . Sebagaimana dilansir oleh dreadcentral.com, berikut adalah isi pernyataan Sean:
“Lukisan itu diberikan oleh nenek saya. Pelukisnya tidak diketahui, tapi kami tahu bahwa ia mencampuradukkan darahnya sendiri dengan cat, dan bunuh diri tidak lama setelah lukisan itu selesai. Semua lukisan lain yang muncul untuk dijual secara online diklaim sebagai ‘The Anguished Man’ adalah penipuan dan tidak ada yang harus membelinya. Saya bisa jamin bahwa lukisan angker itu terkunci di tempat yang aman, dan saya tidak berniat menjualnya. Itu bisa berbahaya, dan akan tidak bijaksana jika ada orang yang menyentuh lukisan itu karena ia sangat aktif dan benar-benar akan ada hal aneh terjadi pada orang-orang seruangan dengan lukisan itu.”
ADVERTISEMENT