Opini Etika Bisnis tentang Hak Moral Menurut Immanuel Kant

Christina Pangaribuan
Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
13 November 2022 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Christina Pangaribuan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar dibuat oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dibuat oleh penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berikut opini penulis mengenai Etika Bisnis. Etika itu tidak jauh berbeda dengan Moral. Lalu apa itu Etika dalam Bisnis?. Etika bisnis merupakan studi khusus tentang moral yang benar dan salah yang berfokus pada standar moral yang diterapkan pada Institusi, Organisasi, dan Pelaku Bisnis. Terdapat enam karakteristik standar moralitas, yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Melibatkan kesalahan serius
2. Mengutamakan nilai daripada kepentingan pribadi
3. Tidak ditetapkan oleh figur otoritas
4. Bersifat Universal
5. Berdasarkan pertimbangan yang tidak memihak
6. Berkaitan dengan emosi dan kosa kata khusus
Hak adalah kebebasan individu untuk melakukan apa pun. Ada beberapa jenis hak, yang pertama adalah hak berdasarkan undang-undang. Hak hukum memungkinkan seseorang untuk bertindak dengan meminta orang lain untuk campur tangan. Kedua, hak moral dimiliki oleh semua orang di seluruh dunia. Ketiga, hak negatif. Hak-hak negatif di mana orang lain tidak berhak untuk ikut campur. Terakhir, ada hak positif, yaitu seseorang memiliki kewajiban untuk membantu.
Pokok yang digali penulis lebih mengarah pada teori Kant mengenai Hak Moral, yang menurut pandangan lain tidak masuk akal. Mengapa begitu? Karena teori hak moral menurut Kant sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
• Pertama, seseorang berhak mengejar keinginannya
• Kedua, jika universal tidak menerima hal yang kita lakukan berarti kita salah
• Ketiga, seseorang boleh membantu mewujudkan keinginan orang lain karena menurut Kant kebebasan untuk mengejar kepentingan itu diperlukan untuk hidup sebagai makhluk yang bebas dan rasional.
Kant dikritik dari teori ini, dikatakan bahwa teorinya tidak jelas. Mengapa? Secara teori, kita berhak mengejar apa yang ingin kita capai, tetapi mengapa berarti kita salah jika umumnya tidak menerima apa yang kita lakukan? Atas dasar apa Kant merumuskan teori ini?
Kritik lain terhadap Kant adalah bahwa hak dapat bertentangan dan teori Kant tidak dapat menyelesaikan kontradiksi ini. Kant berpendapat bahwa akal pikiran merupakan dasar sebuah etika. Ya, memang, seseorang bisa melakukan apa saja karena keinginan mereka sendiri. Namun tidak selamanya seseorang itu berjalan lurus, terkadang menyimpang dari apa yang diinginkannya. Kecenderungan ini ada dalam diri seseorang, dan harus didasarkan pada hukum moral.
ADVERTISEMENT
Namun tidak dapat dimungkiri bahwa karya-karya Kant yang komprehensif dan sistematis dalam bidang etika, epistemologi, metafisika, estetika, dll, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam filsafat Barat modern.