Melindungi Daratan Pesisir, Aksi Tanam Mangrove Tidak Boleh Berakhir

Diki Umbara
Videomaker, Media Consultant, Trainer
Konten dari Pengguna
23 April 2018 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diki Umbara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak semua orang paham bahwa Pesisir Marunda merupakan bagian kawasan paling rentan terhadap perubahan, gangguan, dan pencemaran oleh aktivitas industri dan manusia. Padahal di sisi lain Marunda sangat strategis karena merupakan pintu gerbang utama aktivitas ekonomi kelautan masyarakat Jakarta yang berbatasan dengan Bekasi.
ADVERTISEMENT
Kerentanan Pesisir Marunda disebabkan oleh terus meningkatnya kebutuhan pemanfaatan ruang di wilayah pesisir untuk kegiatan pariwisata, industri, dan permukiman. Untuk menjaga dan melindungi daratan pesisi, tanaman mangrove dapat menjadi sabuk hijau pengaman untuk keseimbangan ekologi perlindungan daratan pesisir dari berbagai gangguan. Karena itu semakin luas habitat tanaman mangrove maka akan semakin besar pula perlindungan terhadap daratan pantai.
Karenanya penanamam dan pemeliharaan mangrove tidak boleh berakhir. Tidak hanya pemerintah, berbagai unsur masyarakat bisa turut andil dalam hal ini. Seperti apa yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) pada Minggu (22/4) misalnya. Berkolaborasi dengan Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar; Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) dan PKPU Human Initiative untuk melakukan kegiatan menanam mangrove dan kegiatan sosial di pesisir Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
“LPJKN melihat bahwa kegiatan untuk penopang daya dukung lingkungan harus berjalan seiring dengan pembangunan Infrastruktur yang kita ketahui sedang dilakukan secara besar besaran oleh pemerintah” demikian menurut John P. Pantouw
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua LPJKN ini meyakini bahwa daya dukung lingkungan terkait infrastruktur ada 2 hal yang harus diperhatikan selain menjaga meningkatkan kualitas hutan kita untuk menjaga agar kualitas sungai-sungai semakin baik. “Kita juga perlu menjaga pesisir kita dari proses abrasi air laut terutama daerah pesisir laut jawa yang makin kritis dan dimana disana banyak bangunan infrastruktur kita” jelas John
Dalam kesempatan tersebut, Donni, Ketua Pelaksana Donni dari YISC Al-Azhar menjelaskan bahwa kegiatan penanaman mangrove di Pesisir Marunda sebagai aksi nyata dalam momentum Hari Bumi.
Mengusung tema kegiatan Sahabat Pesisir: Tanam Mangrove, Jaga Pesisir Jakarta, Panitia bersama volunteer melakukan penanaman mangrove 1500 bibit tanaman mangrove. Selain penanaman mangrove, kegiatan pada hari tersebut dilakukan dengan pembagian 10 unit sepeda kepada kelompok masyarakat setempat untuk mengontrol tanaman mangrove dan 10 unit tempat sampah untuk mengajak masyarakat memiliki semangat Gerakan Pesisir Bebas Sampah, demi peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat.
Pembagian sepeda ini tentu saja bukan tanpa alasan. John P. Pantouw menilai bahwa jangakauan pantai sekitar Marunda cukup luas dan para volunteers atau sukarelawan tinggalnya cukup beragam. “Kita melihat perlu memfasilitasi sukarelawan dengan transport yang ramah lingkungan sehingga kita memilih sepeda. kita juga membantu seperangkat alat kerja dan tempat sampah agar lingkungan Manggrove menjadi lebih baik” pungkas John.
ADVERTISEMENT