Beda dari yang Lain, 5 Hewan Ini Bernapas dengan Cara Unik

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2020 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Katak Gelas. Foto: Screen Youtube National Geographic
zoom-in-whitePerbesar
Katak Gelas. Foto: Screen Youtube National Geographic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemampuan bernapas adalah anugerah yang dimiliki oleh seluruh makhluk hidup, tak terkecuali dunia hewan. Sebagian besar makhluk memanfaatkan dan memproses oksigen dan mengubahnya menjadi energi.
ADVERTISEMENT
Namun, itu tidak sesederhana seperti menghirup udara, mengirimkannya ke paru-paru, dan mendistribusikan melalui aliran darah. Melansir dari BBC Earth, beberapa hewan memiliki sejumlah cara yang membingungkan, luar biasa, dan inovatif untuk bernapas.

Katak kaca memiliki tiga lubang pernapasan

Katak kaca memiliki beberapa fakta mengejutkan. Kulitnya yang tembus cahaya membuat beberapa organ dalam terlihat, meskipun para ilmuwan menyimpulkan bahwa ini merupakan salah satu cara berkamuflase. Selain itu, katak memiliki tiga permukaan pernapasan yang benar-benar terpisah.
Katak memperoleh oksigen melalui kulit yang terendam dalam air. Pernapasan lain juga dapat dilakukan melalui selaput mulut yang dapat mengekstraksi oksigen. Sementara itu, katak berkepala pipih Kalimantan menghilangkan paru-parunya. Katak jenis tersebut mendapatkan semua oksigen melalui kulit.
ADVERTISEMENT

Burung menggunakan pantatnya untuk bernapas

Burung Petrel Raksasa. Foto: Edu_Rulz from Pixabay
Burung perlu memproses oksigen secara efisien untuk mendapatkan energi yang cukup untuk dibawa ke udara. Hal ini sangat penting bagi burung dengan jangkauan terbang lebih dari 30.000 kaki di mana oksigen semakin menipis. Oleh karena itu, burung memiliki kantung udara di seluruh tubuhnya, termasuk ujung belakang.
Oksigen yang burung ambil kemudian ditransfer ke paru-paru. Saat napas berikutnya dihirup, udara ini dipindahkan dari paru-paru ke kantung udara, kemudian karbon dioksida segera dilepaskan. Sistem dua napas ini memungkinkan udara yang lebih segar terus-menerus mencapai paru-paru dan aliran darah.

Ular memiliki paru-paru tunggal

Ular Hijau. Foto: SeppH from Pixabay
Paru-paru ular sebelah kiri ditemukan lebih kecil daripada yang kanan. Paru kanan sudah terbentuk sempurna, sedangkan paru kiri hanya berupa kantung kecil. Bahkan, beberapa spesies ular tertentu, hanya cukup memiliki satu paru-paru.
ADVERTISEMENT
Saat ular berevolusi, tubuh tubular membutuhkan organ yang lebih panjang dan tipis. Pasangan organ yang masih tersisa, seperti ginjal, terletak bertumpukkan, bukannya berdampingan.

Kungkang memiliki tali organ dalam

Seekor kungkang. Foto: wagrati_photo from Pixabay
Beberapa hewan bahkan memiliki masalah dalam pernapasan. Kungkang, yang sering bergelantung terbalik memiliki organ spesial untuk menjaganya tetap nyaman sembari bernapas. Bagi sebagian besar makhluk hidup, posisi ini tidaklah nyaman. Jadi, bagaimana kungkang memiliki sifat adaptasi unik ini?
Para peneliti telah menemukan bahwa makhluk tersebut mengembangkan kemampuan untuk ‘menempelkan’ organ internal ke kerangka menggunakan jaringan fibrosa untuk mencegah pergerakan dalam posisi terbalik. Kemampuan ini dapat menghemat energi yang dibutuhkan, meskipun kungkang adalah makhluk yang tidak terlalu aktif bergerak.
ADVERTISEMENT

Cheetah yang dapat bernapas dengan cepat

Seekor Cheetah. Foto: DrZoltan from Pixabay
Tak ada yang mampu mengelak bahwa cheetah merupakan makhluk tercepat di bumi. Ternyata, kecepatannya dipengaruhi oleh sistem pernapasan, di mana ramah bagi oksigen untuk masuk dan ditransfer ke otot seefektif mungkin.
Oleh karena itu, proses menakjubkan tersebut membuat kucing besar ini mampu berlari pada kecepatan 60 mil per jam. Selain itu, kecepatan pernapasan meroket dari 60 hingga 150 napas per menit. Jika cheetah berhasil menangkap mangsanya, dibutuhkan waktu 30 menit baginya untuk menarik napas dan memakan hasil buruan.