Rebutan Tempat Duduk, Calon Kades di Majalengka Cekcok hingga Kritis

Konten Media Partner
2 November 2019 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di rumah Ade Zaenal Arifin, calon kades Bantarujeg, Majalengka yang dikabarkan meninggal setelah terlibat adu mulut dengan lawan politiknya. (Rd Algifari Suardi)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di rumah Ade Zaenal Arifin, calon kades Bantarujeg, Majalengka yang dikabarkan meninggal setelah terlibat adu mulut dengan lawan politiknya. (Rd Algifari Suardi)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday, Majalengka - Warga Desa Bantarujeg, Kabupaten Majalengka dihebohkan kabar meninggalnya salah seorang calon kepala desa bernama Ade Zaenal Arifin setelah terlibat cekcok dengan lawan politiknya di Pilkades Bantarujeg.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut beredar di media sosial dan cukup mengundang perhatian warga. Ade dikabarkan meninggal menjelang dibukanya tempat pemungutan suara (TPS) Pilkades pada pukul 06.30 WIB.
Namun setelah dikroscek, Ade Zaenal Arifin ternyata masih hidup dan hanya pingsan. Belum diketahui penyebab Ade mengalami pingsan.
Ketua Panitia Pilkades Desa Bantarujeg, Omod Somad, mengatakan menjelang dibukanya pemilihan memang terjadi insiden percekcokan antara calon kepala desa nomor urut 01 Agus Bahagia dengan calon kades nomor urut 02 Ade Zaenal Arifin.
Kronologi perselisihan antara dua calon kades berawal dari penetapan kursi duduk sebelah utara untuk calon nomor urut 01 dan sebelah selatan untuk calon 02.
Pelaksanaan Pilkades di Desa Bantarujeg terpaksa ditunda setelah salah seorang calon kades mengalami pingsan dan kondisinya dikabarkan kritis. (Rd Algifari Suargi)
Calon kades nomor urut 02, Ade Zaenal Arifin, datang terlebih dahulu ke tempat pemungutan suara. Namun Ade duduk di kursi sebelah utara atau kursi yang seharusnya ditempati calon nomor urut 01.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Omod menjelaskan pihak 01 yang tidak terima kursinya diduduki oleh calon nomor urut 02 mempermasalahkan hingga akhirnya terjadi perdebatan.
Ada insiden seperti itu, pihak panitia mengajak kedua calon untuk berunding atau mediasi di ruang balai desa hingga akhirnya calon 02 Ade Zaenal Arifin sadar dan menerima untuk pindah tempat duduk. Namun saat keluar ruangan tiba-tiba calon 02 Ade Zaenal Arifin pingsan dan dilarikan ke Puskesmas.
"Sebetulnya kita sudah mengatur tempat duduk untuk kedua calon, namun calon 02 datang duluan menduduki kursi untuk calon 01," tutur Omod Somad.
Omod mengatakan, setelah Ade Zaenal Arifin dibawa dan diperiksa oleh pihak Puskesmas. Calon kades nomor urut 02 tersebut dinyatakan sudah meninggal, tapi setelah jenazahnya dibawa ke rumah duka, tubuh Ade Zaenal Arifin masih hangat dan ada denyut nadi.
ADVERTISEMENT
"Keterangan dari puskesmas dinyatakan meninggal, lalu saya dapat kabar jika calon 02 ada denyut nadi," ungkapnya.
Akibat kejadian ini, pelaksanaan pemilihan kepala desa terpaksa ditunda karena alasan keamanan. Sementara untuk waktu pelaksanaannya akan dijadwal ulang berdasarkan hasil musyawarah kedua pihak calon dan kecamatan.
Sementara itu dari hasil pantauan Ciremaitoday, saat ini korban dalam kondisi kritis dengan selang oksigen di hidungnya.
Ketika dikonfirmasi kepada pihak Puskesmas Bantarujeg, kepala Puskesmas Ridwanudin mengatakan tim dokter sedang memverifikasi dan membuat laporan secara rinci.
"Kami tim dokter masih melakukan verifikasi," ungkapnya singkat.