Pesan Mufti di Kadato Kie: Jaga Marwah Kesultanan Tidore
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesultanan Tidore menggelar hajatan Halal Bihalal, dengan mengundang Abuya Habib Abubakar bin Hasan Al Attas Azzabidi, Mufti Kesultanan Ternate.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, sang Mufti Besar tersebut berpesan agar tetap menjaga marwah dan eksistensi Kesultanan Tidore.
"Karena Kesultanan Tidore mampu mempertahankan Agama Islam di masa Kolonial," ungkap Habib Abubakar, Kamis (5/5).
Menurut Habib Abubakar, masyarakat Tidore tidak bisa membalikan nikmat yang besar kepada para sultan , yang berjuang di bawah ajaran Islam.
"Satu-satunya modal kita adalah jaga kesultanan ini, hormati keluarga kesultanan, jaga adat yang benar, jangan minum khamar," pesannya.
Habib Abubakar mengatakan, dari beberapa referensi yang diperoleh lewat buku, kemauan Belanda selalu tak diikuti oleh Kesultanan Tidore.
Ia bilang, lambang Kesultanan Ternate adalah burung Goheba Dopolo Romdidi, atau burung berkepala dua dengan simbol hati yang menyatu.
Sedangkan lambang Kesultanan Tidore, kata Habib, adalah pedang yang ujungnya bermata dua, mirip pedang Imam Ali bin Abi Thalib.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, lambang tersebut memiliki kemiripan dengan kesultanan di Aceh. Bahkan lambang Kesultanan Tidore tidak ada embel-embel kasih sayang.
"Ini menandakan betapa gigihnya Kesultanan Tidore memperjuangkan agama Islam," ungkapnya.
"Jadi saya mohon jaga kesultanan ini. Jaga adab dan adat dari apa yang berlaku pada orang tua-tua kalian," pungkasnya.