PSSI Jatim Minta Operator Serius Tangani Liga 2

Konten Media Partner
3 September 2019 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PSSI Jatim Minta Operator Serius Tangani Liga 2
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surabaya (beritajatim.com) – Kerusuhan yang melibatkan suporter Persikmania dan PSIM Jogjakarta usai pertandingan kompetisi Liga 2, Senin (2/9/2019) kemarin, sangat disesalkan Asprov PSSI Jatim. Meski Liga 2 bukan ranah Asprov PSSI Jatim, namun tetap harus menjadi perhatian dari operator kompetisi.
ADVERTISEMENT
“Kompetisi Liga 2 ini sepertinya luput dari perhatian operator kompetisi. Bisa kita cek di seluruh Indonesia sudah ada berapa kericuhan. Bahkan di Jatim sebelum insiden Persikmania vs suporter PSIM ini, di Tuban juga ada keributan. Ironisnya, yang di Jatim ini selalu melibatkan suporter PSIM,” kata Sekretaris Asprov PSSI Jawa Timur, Amir Burhannudin, Selasa (3/9/2019).
Menurut Amir, berkaca dari kejadian-kejadian ini, PSSI Pusat dan operator kompetisi Liga 2 harus mengambil langkah konkret. “Dari video-video yang beredar di masyarakat seharusnya sudah ada yang bisa dilakukan oleh operator kompetisi untuk meminimalisasi kejadian yang sudah terjadi. Kami yang di Jatim sudah sangat terpukul dengan kejadian yang melibatkan suporter Persik dan PSIM ini, karena kemudian viral. Jangan sampai yang sudah terjadi di Kediri ini berulang lagi,”tambah Amir.
ADVERTISEMENT
Jika operator kompetisi Liga 2 kesulitan untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pertandingan yang ada di seluruh Indonesia, mungkin tidak ada salahnya bila kemudian operator kompetisi berkoordinasi atau bekerjasama dengan Asprov PSSI yang ada di seluruh Indonesia.
Kerusuhan antarsuporter pecah di akhir laga Persik Kediri kontra PSIM Jogjakarta pada pekan ke-13 Liga 2 wilayah timur di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (2/9). Setidaknya 20 suporter dilarikan ke rumah sakit (RS) karena terkena lemparan batu. Baik dari kubu Persikmania (pendukung Persik) maupun suporter PSIM. “Di semua rumah sakit. Di RSUD Gambiran, Bhayangkara, juga Aura Syifa (Kecamatan Ngasem, Red). Rata-rata luka bocor,” kata Widodo dari panpel Persik kemarin.
Kericuhan yang dimulai dari dalam stadion itu merembet ke luar. Bahkan, kerusakan juga terjadi di Tirtoyoso Park yang berada di sebelah utara stadion. Puluhan motor dirusak. Aksi lempar batu dua kubu suporter terjadi pada menit ke-90. Saat itu Persik unggul 2-0 atas PSIM. Sebelum peluit panjang dibunyikan, terlihat Brajamusti mulai melempari Persikmania yang ada di tribun utara dengan batu.
ADVERTISEMENT
Setelah itu situasi semakin tidak terkendali. Meski panpel sudah memperingatkan, lemparan batu masih terjadi di sisi utara. Beberapa suporter menjadi korban. Mereka dilarikan ke RS dengan luka bocor di kepala.[way/kun]