Bupati Bojonegoro Minta Dinkes Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Konten Media Partner
8 Juli 2020 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah, saat hadiri Pertemuan Pembekalan dan Pembinaan Kader Pendamping Ibu Hamil Risiko Tinggi di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro, Rabu (08/07/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah, saat hadiri Pertemuan Pembekalan dan Pembinaan Kader Pendamping Ibu Hamil Risiko Tinggi di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro, Rabu (08/07/2020)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat hadiri Pertemuan Pembekalan dan Pembinaan Kader Pendamping Ibu Hamil Risiko Tinggi se Kabupaten Bojonegoro di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro, Rabu (08/07/2020), meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, untuk menempuh langkah penekanan terhadap angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Bupati Anna Muawanah sehubungan masih tingginya risiko bagi ibu hamil di Kabupaten Bojonegoro, yang mana angka kematian ibu (AKI) menembus angka 24 dan angka kematian bayi (AKB) di angka 80.
Kepala Dinkes Kabupaten Bojonegoro, dr Ani Pujiningrum MMKes, saat hadiri Pertemuan Pembekalan dan Pembinaan Kader Pendamping Ibu Hamil Risiko Tinggi di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro, Rabu (08/07/2020)
Kepala Dinkes Kabupaten Bojonegoro, dr Ani Pujiningrum MMKes, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut serta diikuti sebanyak 100 Kader Pendamping se kabupaten Bojonegoro, yang bertugas melaksanakan pendampingan guna menekan risiko bagi ibu hamil risiko tinggi.
Menurutnya, adanya Kader Pendamping sebagai salah satu upaya pengendalian Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
"Setiap seminggu sekali, Kader Pendamping akan melakukan kunjungan untuk pendampingan ibu hamil Risiko Tinggi (Risti). Ibu Hamil akan diberikan pemahaman, motivasi hingga pendampingan selama kehamilan hingga 42 hari pasca kehamilan." tutur Ani Pujiningrum.
ADVERTISEMENT
Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah, saat hadiri Pertemuan Pembekalan dan Pembinaan Kader Pendamping Ibu Hamil Risiko Tinggi di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro, Rabu (08/07/2020)
Sementara itu, Bupati Anna Muawanah menekankan kepada dinas terkait agar nantinya menyisir hingga daerah sulit dijangkau, agar diberikan perhatian dan pendampingan.
Menurut Bupati, saat ini AKI dan AKB di Kabupaten Bojonegoro terbilang tinggi, untuk AKI telah menembus angka 24 dan AKB di angka 80, dengan keterangan tertinggi sampai hari ini di kecamatan Bojonegoro Kota.
"Ini sudah melebihi target maksimal pemkab, dan saya rasa nantinya kita perlu evaluasi langkah penekanan AKI dan AKB." tutur Bupati Anna Muawanah dengan tegas.
Bupati menambahkan bahwa Pemkab Bojonegoro pada tahun 2019 telah menganggarkan insentif tambahan untuk bidan di daerah-daerah sulit dijangkau. Salah satunya adalah berupa kendaraan bermotor trail, untuk memudahkan penanganan ibu hamil.
ADVERTISEMENT
"Kita telah mengupayakan sedemikiannya, dan apabila perlu dilakukan perubahan kebijakan terkait penanganan dan pengendalian AKI dan AKB, tahun depan akan kita lakukan. Saya harap mulai bulan Juli 2020 harus bisa mengendalikan AKI dan AKB." kata Bupati Anna Muawanah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Camat Gayam, Camat Dander dan Camat Ngasem, serta 100 Kader Pendamping se Kabupaten Bojonegoro. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com