Tak Kalah dari Janda Bolong, Harga Sukulen Tembus Ratusan Juta

Konten Media Partner
26 November 2020 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di masa pandemi saat ini, banyak masyarakat yang menghabiskan waktunya untuk bercocok tanam. Mulai dari membudidayakan tanaman hidroponik hingga tanaman hias.
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis tanaman yang menjadi primadona masyarakat saat ini ialah sukulen. Yakni tanaman yang mempunyai karakter menyerap dan menyimpan air pada batang utamanya.
Sugita Wijaya Ketua Komunitas Cactus dan Succulent Society Indonesia (CSSI) mengatakan, sukulen menjadi tanaman yang sedang ngetren saat ini.
Pasalnya, selain untuk ditanam di taman, tanaman jenis tersebut juga dapat digunakan untuk dekorasi rumah, hingga hadiah.
"Karena memang bentuknya unik, serta cocok dijadikan ornamen desain interior rumah. Sekarang juga banyak yang menjadikan sukulen atau kaktus sebagai alternatif kado. Tanaman ini benar-benar memiliki segmentasi yang sangat luas," ucap Wijaya ketika ditemui Basra, Kamis (26/11).
Wijaya mengungkapkan, tanaman sukulen ini mempunyai beberapa macam jenis. Diantaranya sukulen agave, sukulen euphorbia, sukulen haworthia, roseum plant, hingga jade.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait kisaran harga tanaman hias tersebut, ia menuturkan tanaman sukulen dijual mulai dari harga Rp 10 ribu hingga ratusan juta.
ADVERTISEMENT
"Jadi tanaman sukulen ini nggak kalah dengan janda bolong. Harganya juga ada yang ratusan juta, tergantung dari jenis tanamannya. Biasanya yang mahal itu langka, seperti gymno tricolor ownroot itu hanya ada sekitar 30 di Indonesia," ungkapnya.
Bagi Anda yang ingin mempunyai tanama sukulen di rumah, Wijaya pun membagikan tips terkait cara merawat tanaman sukulen.
Menurutnya, tanaman sukulen tidak boleh disiram terlalu sering. Yakni cukup dilakukan penyemprotan seminggu sekali.
Selanjutnya, tanaman sebaiknya ditempatkan di dekat jendela agar dapat terkena sinar matahari.
"Untuk media tanamnya, kalau bisa tanahnya tidak boleh yang menyimpan air terlalu lama. Seperti sekam dan humus. Kasih saja pasir dan batu apung kecil-kecil. Dengan persentase 60 persen batu apung dan sisanya tanah, dan lain-lain," pungkasnya.
ADVERTISEMENT