Baru Pertama ke KenPark, Hasan Malah Jadi Korban Ambrolnya Perosotan Waterpark

Konten Media Partner
9 Mei 2022 12:01 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umik Rina, ibunda Hasan, bersama salah satu anak asuh Panti Yatim Indonesia (PYI) cabang Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Umik Rina, ibunda Hasan, bersama salah satu anak asuh Panti Yatim Indonesia (PYI) cabang Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Sabtu (7/5) menjadi hari yang tak akan terlupakan bagi Hasan Nasrullah (16 tahun). Niat hati ingin rekreasi bersama adik-adik pantinya, Hasan justru menjadi salah satu korban ambrolnya perosotan wahana Waterpark Kenjeran Park (KenPark). Padahal berkunjung ke KenPark baru pertama dilakukan Hasan sejak pindah ke Surabaya dari Bogor pada pertengahan 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
"Kita baru pertama datang ke KenPark, eh malah kena musibah," ujar Umik Rina, ibunda Hasan, saat ditemui Basra di kediamannya di kawasan Ngagel, Senin (9/5).
Kepada Basra, Umik Rina berkisah jika Hasan pergi ke KenPark tak sendiri. Selain dirinya, Hasan juga bersama 6 anak Panti Yatim Indonesia (PYI) cabang Surabaya. Mengendarai dua taksi online, Hasan dan rombongan berkunjung ke KenPark pada Sabtu (7/5) pagi.
Lokasi yang dituju, kata Umik Rina, tentu saja wahana Waterpark yang terlihat menjulang tinggi saat memasuki kawasan KenPark.
"Namanya anak-anak yang dicari ya pasti tempat berenang. Jadi kita langsung ke Waterpark, karena masih pagi jadi belum terlalu ramai pengunjung," jelasnya dengan logat Sunda yang kental.
Ketika hari kian beranjak siang, lanjut Umik Rina, pengunjung Waterpark semakin ramai. Karena semakin ramai pengunjung, Umik Rina berniat mengajak Hasan dan anak-anak asuhnya segera beranjak dari wahana Waterpark. Namun Hasan masih meminta untuk sekali naik waterslide (perosotan) di wahana tersebut.
ADVERTISEMENT
"Hasan dan anak-anak udah bolak-balik naik perosotan itu. Pas mau saya ajak pulang Hasan masih minta naik lagi, tapi anak-anak yang lain sudah enggak naik lagi. Nah habis salat dhuhur itu Hasan mau naik perosotan lagi, pas dia mau ke perosotan itu saya sempat bilang ke Hasan untuk berdoa dulu sebelum meluncur ke bawah," kisah Umik Rina.
Saat Hasan naik ke perosotan, Umik Rina melihat ada keramaian di tengah perosotan. Dimana mereka yang sedang naik perosotan tak langsung meluncur ke bawah, namun tersendat di tengah-tengah perosotan. Tak lama kemudian, seperti dikisahkan Umik Rina, air yang mengalir di tengah perosotan tiba-tiba mengalir ke bawah tidak melalui perosotan.
"Saya lihat air itu mengalir deras di sela-sela perosotan, kayak bocor gitu perosotannya. Saya sempat kaget, kok bisa airnya keluar begitu. Saya udah mau berdiri untuk manggil Hasan, tiba-tiba perosotannya ambrol. Semua yang di tengah perosotan pada jatuh termasuk si Hasan. Aduh lihat itu jantung Umik kayak mau lepas, langsung aja lari nyariin Hasan," jelas Umik Hasan lagi.
ADVERTISEMENT
Di tengah kebingungan mencari keberadaan Hasan, Umik Rina sempat melihat kondisi pengunjung lain yang jatuh tersebut kondisinya cukup mengenaskan. Ada yang kepalanya berdarah, hingga mulutnya berdarah.
"Saya ngeri lihatnya, saya teriak sama orang-orang yang juga pada bingung waktu itu. Saya minta sama-sama orang-orang supaya cepat bantu para korban itu sembari terus berdoa semoga Hasan baik-baik saja," kenangnya.
Umik Rina pun bisa bernafas lega saat mendapati Hasan dalam kondisi yang tidak terlalu parah. Hasan didapati Umik Rina terduduk dengan kaki berselonjor dan agak terangkat ke atas.
"Alhamdulillah Ya Allah, Hasan dapat keajaiban. Dia nggak luka di kepala atau patah tulang, padahal dia jatuh dari perosotan yang tinggi banget. Korban yang lain saja kondisinya mengenaskan, tapi si Hasan enggak, dia cuma keseleo pergelangan kaki kirinya," kata Umik Rina yang tak henti mengucap kata syukur.
ADVERTISEMENT
Hasan lantas dievakuasi oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, yang disebut Umik Rina datang cukup cepat. Hasan dievakuasi ke RS Soewandi untuk mendapatkan perawatan medis.
Saat di RS Soewandi, kata Umik Rina, Hasan diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan kondisinya. Dari hasil pemeriksaan tak ada luka ataupun cedera serius yang dialami Hasan.
"Pergelangan kaki kiri Hasan saja yang keseleo. Karena tidak ada cedera serius, Sabtu malam itu Hasan diperbolehkan pulang," imbuh pengasuh PYI cabang Kota Surabaya ini.
Kini kondisi Hasan disebut Umik Rina kian membaik. Hasan sudah bisa berjalan meski agak tertatih-tatih. Hanya saja Hasan disebut masih sering terkejut ketika mendengar keramaian.
"Masih sering kaget dia kalau dengar ramai-ramai. Tapi Alhamdulillah dia sudah bisa saya ajak ngobrol, sama adik-adik panti disini juga sudah bercanda-becanda gitu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pasca insiden KenPark tersebut, Hasan dan anak-anak PYI mengaku kapok naik perosotan kolam renang.
"Mereka bilangnya enggak mau lagi ke wahana kolam renang. Apalagi Hasan, pas kejadian itu kan sempat lihat kondisi korban yang lain pada berdarah, dia masih suka nangis kalau ingat kondisi mereka. Kasihan kata Hasan," pungkasnya.