Kisah Penemu Vaksin Polio yang Malah Merugi Harta demi Selamatkan Jutaan Orang

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
10 Maret 2022 11:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vaksin polio sudah sejak lama menjadi salah satu imunisasi wajib bagi anak-anak di usia balita atau sebelum berusia 6 tahun. Vaksin polio ini wajib diberikan guna mencegah penyakit saraf yang bisa menimbulkan kelumpuhan permanen akibat virus polio.
ADVERTISEMENT
Satu orang yang berjasa terhadap penemuan vaksin ini adalah dr Jonas Salk. Tak hanya penemuannya yang membawa manfaat bagi jutaan orang di dunia, dia juga berjasa karena tak mau mematenkan vaksin polio yang ia temukan.
Dikutip dari Slate, Salk memberi alasan kenapa tak mendaftarkan hak paten terhadap vaksin polio tersebut dan rela kehilangan uang royalti miliaran dollar Amerika Serikat. Menurutnya, vaksin tersebut seperti matahari yang milik semua orang.
"Tidak ada paten. Bisakah Anda mematenkan matahari?" begitu jawabnya singkat soal alasan kenapa tak mematenkan vaksin polio.
Diketahui, Salk merupakan seorang peneliti medis dan virolo berkebangsaan Amerika Serikat. Penemuan dan pengembangan vaksin polio yang aman itu bermula pada 1947.
Saat itu, Salk menerima pekerjaan di Sekolah Medis Universitas Pittsburgh. Sembari bekerja di sana, dengan National Foundation for Infantile Paralysis yang kini menjadi March of Dimes, Salk melihat peluang untuk mengembangkan vaksin yang mampu melawan polio.
ADVERTISEMENT
Dia kemudian melakukan pekerjaan ini delapan tahun kemudian. Salk pun berhasil mengembangkan vaksin untuk mengobati virus polio yang banyak menyerang anak-anak.
Pada tahun 1964, kasus polio di Amerika Serikat menurun drastis dari sekitar 45.000 kasus menjadi hanya 910 kasus berkat vaksin yang ditemukan dan dikembangkan Salk.
Penurunan drastis ini tentu disebabkan karena Salk tidak mematenkan vaksinnya sehingga bisa diproduksi secara massal dan murah. Dia pun rela kehilangan US$7 miliar saat itu demi keselamatan banyak orang.
Kisah Salk ini kemudian mendapat respons positif warganet usai diposting oleh akun @faktadunia.info di Instagram.
"Real amal jariyah," kata seorang warganet.
"pahalanya fix dapet banyak bgt," tambah warganet lain.
"Dan dia "sebagian" yg rela menghamburkan uang untuk ilmu kedokteran, dan benar-benar untuk kemanusiaan. I salute you," timpal warganet yang lain. (ace)
ADVERTISEMENT