Ketika Muhammad Ali Naik Becak di Indonesia dan Kisah Takjub di Baliknya

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
10 Desember 2021 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Muhammad Ali menganvaskan Sonny Liston. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Ali menganvaskan Sonny Liston. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama Muhammad Ali di era 1960-1970an kerap menghiasi tajuk pemberitaan di hampir seluruh dunia. Tak hanya ketika bertanding tinju, aktivitasnya di luar ring juga kerap menyedot perhatian khayalak, tak terkecuali ketika mengunjungi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dihimpun berbagai sumber, Ali datang ke Indonesia pada 1973, tepatnya 20 Oktober. Dia datang dalam rangka laga non-gelar melawan petinju Belanda, Rudi Lubbers.
Tentu saja kehadiran sang pesohor di atas ring tinju tersebut disambut antusias publik Indonesia. Hal tersebut terlihat dari seluruh tiket pertandingan, mulai Rp1.000 hingga Rp27.500, ludes terjual dalam sekejap. Total ada 35 ribu tiket habis terjual.
Adapun kedatangan petinju yang punya nama asli Cassius Clay tersebut ke Indonesia juga dimanfaatkannya untuk rekreasi. Sebab sebelumnya dia kalah dalam “Pertarungan Abad Ini” melawan Joe Frazier pada 8 Maret 1971 di New York, Amerika Serikat.
Muhammad Ali dan Muhammad Ali Jr Foto: Ap Photo File
Kekalahan itu jelas menjadi pukulan besar bagi Ali. Rekor apiknya menang 31 kali beruntun patah, begitu juga gelar juara dunia kelas berat yang lepas dari genggaman.
ADVERTISEMENT
Saat tiba di Jakarta, ada satu momen ketika Ali menyempatkan diri menumpang becak. Saat itu transportasi yang menggunakan tenaga manusia itu masih bebas mengaspal di jalanan Ibu Kota.
Dengan menumpang becak, Ali menikmati suasana Jakarta. Dia sempat mengunjungi beberapa tempat dan terkesan dengan masyarakat Indonesia. Dia menyebut penduduk Indonesia sangat bersahabat dan selalu tersenyum kepada siapapun.
Sampai tiba waktunya dia bertanding. Kondisi Ali sendiri tidak ideal melawan Lubbers. Dia hanya punya persiapan 10 hari menyambut pertandingan tersebut.
Meski begitu, dia sempat sesumbang akan menumbangkan Lubbers hanya dalam lima ronde. Namun kenyataannya, di atas ring Lubbers justru mampu bertahan selama 12 ronde. Ali pun hanya menang angka atas petinju Belanda tersebut.
ADVERTISEMENT
Kisah di balik kedatangan Ali itu kemudian diunggah ulang oleh akun @robot.fakta di Instagram dan mendapat respons beragam dari warganet.
"Semoga Indonesiaku tidak kehilangan ramah tamah dan kebudayaannya karena terpengaruh budaya luar," ujar @robby_ma6.
"Keramahan WNI memang hebat," timpal @321.rama.
"Muhammad Ali lahir tahun 1942, yang berarti waktu beliau di Indonesia tahun 1973 umurnya 31," tambah @yazid_pratama25. (ace)