Dicueki dan Merasa Tak Dihargai, Warga di Sragen Bangun Tembok di Tengah Jalan

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2020 14:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Viral warga di Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, bangun tembok di tengah jalan karena dicueki dan tak dihargai oleh warga setempat. (Foto: Instagram/@ndorobeii)
zoom-in-whitePerbesar
Viral warga di Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, bangun tembok di tengah jalan karena dicueki dan tak dihargai oleh warga setempat. (Foto: Instagram/@ndorobeii)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk kesekian kalinya, pembangunan tembok di tengah jalan kembali terjadi. Kali ini, warga bernama Mbah Sonem di Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, membangun tembok di tengah jalan karena mengklaim tanah tersebut merupakan milik mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, keluarga Mbah Sonem juga menganggap mereka tidak dihargai dan merasa dicueki oleh warga setempat. Dengan hal itu, mereka pun marah dengan melampiaskan membangun tembok di tengah jalan yang biasanya menjadi akses jalan utama untuk warga setempat.
Momen perselisihan antara keluarga Mbah Sonem dengan warga setempat dibagikan oleh akun Instagram @ndorobeii pada, Selasa (4/8). Dalam video tersebut keluarga Mbah Sonem beradu mulut dengan aparat desa hingga warga setempat.
Viral warga di Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, bangun tembok di tengah jalan karena dicueki dan tak dihargai oleh warga setempat. (Foto: Instagram/@ndorobeii)
"Kesal merasa tak pernah ditegur dan dihargai, seorang warga di Desa Gading Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, nekat bangun tembok di tengah jalan. Warga satu RT bingung dan resah tak bisa lewat," tulisnya.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi di RT 18 Dukuh Ngledok. Warga RT setempat dikabarkan resah dan tidak bisa melintasi jalan tersebut karena telah ditembok oleh keluarga Mbah Sonem. Meski tanah itu merupakan milik Mbah Sonem, namun warga setempat protes karena mereka menyebut tidak bisa beraktivitas jika ada dua buah tembok dibangun di tengah jalan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, seorang polisi dan aparat desa juga tampak memberi pengertian kepada dua orang wanita yang diduga merupakan anggota keluarga Mbah Sonem. Tidak mudah, dua wanita tersebut tetap bersikeras dan tidak ingin membuka akses jalan yang telah mereka tembok.
Dari rekaman video yang beredar terlihat dua buah tembok telah dicor dengan semen dan batako. Akibatnya, akses jalan tampak tidak bisa dilewati karena adanya dua buah tembok tersebut.
Akan tetapi, menurut kabar yang beredar, keluarga Mbah Sonem disebut telah bersedia membuka alias menghancurkan tembok tersebut setelah dibujuk oleh aparat desa, kepolisian hingga TNI.
Kendati demikian, video tersebut yang terlanjur viral sempat menjadi sorotan publik belakangan ini. Bahkan, banyak yang menyayangkan aksi Mbah Sonem dengan membangun tembok tersebut meski akhirnya berhasil dibujuk oleh aparat setempat.
ADVERTISEMENT
"Dilema ya. Di satu sisi yang punya tanah punya hak. Namun di satu pihak itu masuk jalan umum 1 RT. Apa mungkin pemerintah beli itu jalan," tulis @arisusanto07.
"Astaghfirullah, kok tega ya ndoro," lanjut @van.yovan_.
"Padahal itu jadi amal jariyah yang pahalanya mengalir terus karena untuk kebaikan orang banyak," timpal @madany19. (fre)