7 Target Utama Hacker dan Apa Saja Bahaya Pencurian Data Pribadi?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi data pribadi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi data pribadi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Publik baru-baru ini dihebohkan dengan dugaan kebocoran data yang dialami sejumlah perusahaan dalam negeri. Total, diduga ada puluhan juta data yang dicuri dan dijual melalui forum luar negeri.
ADVERTISEMENT
Meski banyak yang panik mengenai dugaan kebocoran data, tak sedikit yang bertanya: “Apa saja sih yang biasanya jadi target pencurian data oleh hacker? Apa bahayanya bila data tersebut bocor?
Mengutip dari berbagai sumber, ada setidaknya tujuh target utama para hacker ketika mencuri data pribadi seseorang atau perusahaan, di antaranya:

1. Informasi pribadi

Informasi pribadi yang dimaksud berupa nomor kependudukan (NIK, NPWP, Paspor, hingga bea cukai), informasi kontak, tempat serta waktu kelahiran, pendidikan, dan sebagainya.

2. Finansial

Pencurian informasi finansial termasuk nomor kartu dan tanggal kedaluwarsa, rekening bank, detail investasi, dan data-data serupa.

3. Kesehatan

Biasanya, informasi kesehatan yang dicuri berupa rincian kondisi kesehatan, resep obat, perawatan, dan rekam medis.

4. Kekayaan intelektual

Data kekayaan intelektual yang dicuri biasanya adalah gambar dan manual produk, spesifikasi, formula ilmiahnya, teks dan simbol pemasaran, perangkat lunak, hingga materi lain yang sedang dikembangkan.
ADVERTISEMENT

5. Kompetisi

Informasi mengenai kompetisi yang dicuri biasanya berupa data kompetitor, studi pasar, daftar harga, hingga perencanaan bisnis.

6. Hukum

Dokumentasi kasus-kasus pengadilan yang mungkin sedang dikejar perusahaan, pendapat hukum mengenai praktik bisnis, rincian merger dan akuisisi, dan peraturan perundang-undangan jadi informasi yang kerap dicuri dari sektor hukum.

7. Data Keamanan IT

Mencuri data keamanan IT tentu jadi salah satu target utama hacker. Data yang dicuri termasuk daftar nama pengguna dan kata sandi, kunci enkripsi, strategi keamanan, hingga struktur jaringan.

Bahaya dari pencurian atau kebocoran data

Ilustrasi. (Sumber: Freepik)
Mengenai bahaya dari pencurian atau kebocoran data tentunya ada banyak dan tak bisa diatasi dengan hanya mengganti kata sandi. Data pribadi yang tersebar bisa jadi masalah untuk reputasi, keuangan, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Merangkum Kaspersky, berikut bahaya pencurian atau kebocoran data bila dikelompokkan sesuai korbannya.

1. Organisasi pemerintahan

Kebocoran data di organisasi pemerintahan bisa berbahaya karena berarti mengekspos informasi yang sangat rahasia kepada pihak asing. Data-data seperti operasi militer, urusan politik, dan rincian infrastruktur nasional, bila bocor, tentu akan jadi ancaman besar bagi pemerintah dan warganya.

2. Organisasi bisnis

Efek merusak, baik reputasi maupun finansial, bisa dirasakan perusahaan yang mengalami kebocoran data. Pasalnya, banyak orang jadi lebih mengingat kebocoran data yang dialami perusahaan-perusahaan itu ketimbang operasi bisnis mereka.

3. Individu

Pencurian identitas menjadi risiko terbesar bagi individu korban pencurian atau kebocoran data. Bila hacker sudah mendapat nomor KTP atau informasi bank, mereka bisa melakukan berbagai aksi penipuan atas nama korban. Hal tersebut akan berimbas pada reputasi korban dan bahkan bisa berurusan dengan hukum. (bob)
ADVERTISEMENT