Sabuk Asteroid, Penemuan hingga Fakta yang Terungkap

Konten dari Pengguna
24 April 2021 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sabuk asteroid. Foto: Nasa
zoom-in-whitePerbesar
Sabuk asteroid. Foto: Nasa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sabuk asteroid letaknya lebih dari dua setengah kali jarak Bumi dari matahari. Menurut NASA, sabuk tersebut berisi jutaan asteroid. Sebagian besar ukurannya relatif kecil, tetapi beberapa lebih besar secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Lalu, asteroid sering juga disebut sebagai planet minor, yaitu sisa-sisa batuan dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun.
Saat ini, jumlah asteroid yang terhitung oleh NASA adalah 1.076.353. Namun, total massa dari seluruh asteroid yang ada di sabuk asteroid (terletak di antara Mars dan Jupiter) lebih ringan dari massa Bulan dan Bumi.

Sabuk Asteroid Terbentuk dari

Ilustrasi asteroid. Foto: commons.wikimedia.org
Melansir dari Space, asteroid pertama kali ditemukan oleh seorang astronom asal Jerman bernama Johan Tititus pada abad ke-18.
Pada awalnya, para ilmuwan menyebut asteroid adalah planet. Namun, akhirnya para ilmuwan tersebut menyadari jika asteroid itu terlalu kecil jika dianggap planet dan dinamai asteroid.
Asteroid pertama yang ditemukan adalah Ceres dan Pallas. Keduanya ditemukan oleh Giuseppe Piazzi.
ADVERTISEMENT
Teori Grand Tack menceritakan tentang asal mula terbentuknya sabuk asteroid. Pada 5 juta tahun pertama pembentukan tata surya, Jupiter dan Saturnus bergerak mendekati matahari sebelum berada di orbit yang sekarang.
Sepanjang perjalanan itu, Jupiter dan Saturnus menyebarkan asteroid.
Sejumlah pesawat ruang angkasa Amerika telah melakukan perjalanan ke letak sabuk asteroid.
Kemudian, para astronom itu membagikan objek-objek tersebut menjadi delapan kelompok utama, yaitu Floras, Hungaria, Phocaea, Eos, Koronis, Cybeles, Themis, dan Hildas.
Setelah itu, sabuk asteroid ditemukan wilayah kosong dan dinamai celah Kirkwood. Celah ini masih berkaitan dengan resonansi orbital dengan Jupiter. Daerah ini kosong dikarenakan adanya tarikan gravitasi dari gas yang sangat besar.

Komposisi dari Asteroid

Asteroid yang ditemukan oleh NASA. Foto: NASA/Goddard/University of Arizona
Asteroid terbuat dari batu. Kandungan setiap asteroid berbeda-beda dan sebagian mengandung logam nikel dan besi. Lalu, ada juga yang mengandung karbon, es, atau air.
ADVERTISEMENT
Selain itu, asteroid dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan komposisi kimianya, yaitu:

Fakta Soal Sabuk Asteroid

Sabuk asteroid. Foto: NASA
Mengutip The Nine Planets, berikut ini adalah fakta menarik dari sabuk asteroid:
ADVERTISEMENT
Sabuk asteroid di tata surya jumlahnya sangat banyak dalam bentuk dan ukuran beragam. Saat ini, para ilmuwan dan astronom terus melakukan riset mengenai asteroid.
ADVERTISEMENT
(NSF)