Sejarah Manuk Dadali dan Makna dari Lirik Lagunya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
18 November 2021 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Unsplash.com - Sejarah Manuk Dadali
zoom-in-whitePerbesar
Unsplash.com - Sejarah Manuk Dadali
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai salah satu lagu daerah di Indonesia, sejarah Manuk Dadali ternyata cukup menarik untuk disimak. Manuk Dadali artinya burung Garuda. Lagu ini juga bernafaskan nasionalisme, dengan melukiskan keperkasaan burung garuda dengan lambang dari kejayaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di balik lahirnya lagu Manuk Dadali, lagu ini ternyata diciptakan oleh Sambas Mangundikarta, seorang penyiar radio senior yang dikenal dengan suaranya yang berat dan jelas. Sambas Mangundikarta yaadalah seorang penulis atau pencipta lagu Sunda dari Bandung.
Selain dikenal sebagai pencipta lagu Sunda, Sambas juga dikenal sebagai penyiar RRI yang kemudian pindah ke TVRI sebagai penyiar juga. Pada masanya, Sambas sangat dikenal sebagai komentator siaran olahraga, seoerti sepakbola dan bulu tangkis, yang memiliki ciri khas suaranya dan bersemangat dalam komentar olahraganya.

Sejarah Manuk Dadali dan Makna dalam Liriknya

Saat bekerja di TVRI, Sambas sangat dikenal oleh seluruh masarakat Indonesia dengan komentarya pada beberapa siaran langsung pertandingan olah raga. Sambas lahir pada tahun 1926 dan meninggal pada tahun 1999.
ADVERTISEMENT
Dalam seni Sunda, lagu-lagu ciptaan Sambas tersebut dikenal dengan istilah kawih. Kawih adalah lagu Sunda bebas yang tidak begitu terikat oleh aturan. Jenis lagu Sunda lainnya adalah seperti kakawihan dan tembang. Tembang adalah lagu Sunda yang terikat oleh aturan pupuh. Sedangkan kakawihan, pada dasarnya sama dengan kawih, bedanya, kakawihan biasa dinyanyikan saat bermain atau bekerja, sedangkan kawih biasa dinyanyikan kapan saja.
Pada buku Indonesia Pusaka, Dr. Sopan Adrianto, SE, M.Pd, 2020, jika dalam bahasa Indonesia, Manuk Dadali memiliki arti 'burung garuda'. Burung yang menjadi lambang negara Indonesia ini dinilai sebagai hewan yang gagah dan pemberani.
Dalam lirik lagu "Manuk Dadali" juga disebutkan bahwa burung garuda merupakan hewan yang menjadi lambang kesatriaan, saling menyayangi, dan berani berkorban demi orang lain.
Unsplash.com
Lirik Lagu Manuk Dadali
ADVERTISEMENT
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Sukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung pertentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun
Manuk Dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk Dadali pangkakon carana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
Makna yang terdapat di balik lahirnya lagu Manuk Dadali antara lain menjelaskan tentang kegagahan burung garuda dan mengandung makna nasionalisme yang sangat kuat. Makna kiasan yang terdapat dalam lirik-liriknya menggambarkan tentang keadaan tanah air Indonesia yang memiliki latar belakang yang beragam dan berbeda, namun dapat hidup rukun, berhimpun tanpa ada iri dan dengki.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu potongan liriknya disebutkan 'Resep ngahiji rukun sakabéhna Hirup sauyunan tara pahiri-hiri', yang artinya adalah bersatu, rukun, berhimpun dengan tanpa ada rasa iri dan dengki. Lirik itu juga bermakna agar sesama manusia tidak bertengkar karena perbedaan pandangan dan ras, karena hal itu bukan cerminan sikap yang pantas dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Demikian sejarah Manuk Dadali secara singkat, saat ini lagu Manuk Dadali masih populer di Jawa Barat, terutama dalam siaran radio RRI. Lagu ini juga menjadi bel Stasiun di Daop 2 Bandung untuk mengiringi kedatangan dan keberangkatan kereta. (DNR)