Kisah Nabi Ibrahim Saat Melawan Raja Namrud

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
3 Februari 2021 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi Ibrahim Saat Melawan Raja Namrud, Foto: Dok. pinterest.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi Ibrahim Saat Melawan Raja Namrud, Foto: Dok. pinterest.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak hal yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Ibrahim, yang merupakan nabi ke enam dan memiliki gelar Khalilullah atau kesayangan Allah. Hal tersebut sesuai dalam surat An Nisa’ ayat 125. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam juga dikenal sebagai “bapaknya” para Nabi. Sebab, keturunan Ibrahim banyak yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
ADVERTISEMENT
Nabi Ibrahim termasuk Rasul Ulul Azmi dan disebut di dalam Alquran sebanyak 69 kali. Lalu bagaimana kisah Nabi Ibrahim? Simak kisah singkatnya di bawah ini ya!

Kisah Nabi Ibrahim dalam Melawan Raja Namrud

Nabi Ibrahim lahir saat ayahnya berusia 75 tahun. Ayahnya berprofesi sebagai pemahat patung terkenal pada masa kekuasaan Raja Namrud. Sebagian besar masyarakat di tempatnya tinggal menyembah berhala. Namun Ibrahim tidak mempercayai berhala sebagai dewa atau tuhan dan berniat mencari tuhan yang sesungguhnya. Pada saat remaja, Ibrahim sering menanyakan tentang tuhan yang sesungguhnya, namun tak pernah dihiraukan.
Ibrahim merasa sedih karena ayahnya tetap menyembah berhala, padahal ia sudah memperingati secara berulang-ulang. Ketika berada di Bait Al Maqdis, Ibrahim berdakwah kepada kaumnya untuk berhenti menyembah berhala. Namun mereka tetap menyembah berhala yang dibuat oleh Azar, ayah Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Suatu ketika, Raja Namrud mendirikan sebuah bangunan tempat menyembah berhala. Mengetahui hal tersebut, Ibrahim datang dan meruntuhkan seluruh patung berhala, kecuali patung terbesar. Raja Namrud dan para penyembah berhala tersebut merasa marah. Ibrahim yang dikenal menentang dalam menyembah berhala dipanggil.
Saat ditanya apakah ia yang merusaknya, Ibrahim menjawab “Sebenarnya patung terbesar itulah yang melakukan hal ini, cobalah tanyakan kepada benda itu jika memang dapat berbicara." Kaumnya pun tersadar dan terpikir oleh mereka, bahwa tuhan yang selama ini disembah tidak dapat melihat, mendengar, dan bergerak. Raja Namrud pun semakin murka.
Mendengar pernyataan Ibrahim, para penyembah berhala lantas beramai-ramau mengumpulkan kayu bakar untuk membunuh Ibrahim. Ketika Ibrahim hendak dilemparkan ke dalam perapian, sesosok malaikat hadir untuk menyelamatkannya. Namun bantuan dari malaikat tersebut ditolak oleh Ibrahim. Ibrahim pun melompat ke dalam kobaran api, seketika Allah berfirman pada perapian untuk menyelamatkan Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Melihat Ibrahim yang selamat dari kobaran api yang membara, sebagian besar tetap menyembah berhala. Setelah mengetahui bahwa Allah yang menyelamatkan Ibrahim dari panasnya api, Raja Namrud dan pengikutnya merasa malu dan takut. Mereka takut akan ada lebih banyak orang yang mempercayai Ibrahim dibandingkan Namrud. Namrud yang tidak mau kalah memberikan sejumlah pertanyaan kepada Ibrahim sebagai tantangan. Seluruh pertanyaan Namrud berhasil dijawab oleh Ibrahim.
Saat Raja Namrud dikalahkan oleh Ibrahim, banyak orang yang meninggalkan kepemimpinan zalim Raja Namrud. Ibrahim dengan para pengikutnya meninggalkan tempat kelahirannya. Ayahnya hingga akhir menolak menyembah Allah. Allah memperingati dan menyadarkan Nabi Ibrahim untuk tidak memohon pengampunan ayahnya. Sebab, ayahnya adalah orang yang menolak dan memusuhi Allah SWT.
ADVERTISEMENT
(RYFA)