Jenis Protein Struktural yang Berperan dalam Kontraksi Sel Otot

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
20 Februari 2023 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jenis Protein Struktural yang Berperan dalam Kontraksi Sel Otot adalah, Foto Unsplash Anastase Maragos
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jenis Protein Struktural yang Berperan dalam Kontraksi Sel Otot adalah, Foto Unsplash Anastase Maragos
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Protein merupakan contoh zat yang berperan penting bagi tubuh. Dalam melakukan perannya tersebut, protein mempunyai jenis yang berbeda-beda. Salah satunya, jenis protein struktural yang berperan dalam kontraksi sel otot adalah aktin dan miosin.
ADVERTISEMENT
Namun, apa sebenarnya protein itu? Mengutip buku IPA Terpadu SMP/MTS Kelas VIII A oleh Agung Wijaya (Grasindo:57), protein merupakan bahan pembangun utama pada tubuh. Protein yang masuk ke tubuh akan diubah menjadi asam amino, lalu diubah lagi menjadi protein lagi berdasarkan kebutuhan.
Sudah paham apa itu protein? Ayo kita membahas cara kerja aktin dan miosin yang berperan dalam kontraksi sel otot.

Cara Kerja Dua Jenis Protein Struktural yang Berperan dalam Kontraksi Sel Otot

Telah disebutkan sebelumnya bahwa dua jenis protein struktural yang berperan dalam kontraksi sel otot adalah aktin dan miosin. Aktin dan miosin sendiri merupakan larutan miogen yang menjadi protein rangkap dalam sel-sel otot. Lantas, bagaimana cara kerjanya?
ADVERTISEMENT
Mekanisme kontraksi otot dimulai saat sinyal dari sistem saraf dikirim ke saraf otot atau neuromuskular. Jika sudah sampai, maka saraf motorik akan mengeluarkan sebuah zat yang dinamakan asetiloklin. Zat ini akan terikat dengan bagian luar serat otot.
Ilustrasi Jenis Protein Struktural yang Berperan dalam Kontraksi Sel Otot adalah, Foto Unsplash Nigel Msipa
Adanya reaksi kimia tersebut akan membuat aktin (tipis) dan miosin (tebal) bekerja hingga membangun struktur jembatan silang. Dalam mekanisme ini, kalsium juga akan berperan untuk mengikat dan mengubah kelompok protein (troponin)
Ketika kontraksi berlangsung, maka otot juga akan memerlukan karbohidrat yang menjadi sumber energi. Itulah mengapa aktivitas fisik akan membuat kita lelah dan lapar.
Jika sudah selesai, maka mekanisme pelemasan otot dimulai ketika sinyal dari sistem saraf berhenti. Terhentinya sinyal ini akan menyebabkan reaksi pada otot kembali seperti sedia kala sehingga otot akan melemas. Dengan begitu, otot pun tidak berkontraksi lagi.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai protein struktural yang berperan dalam kontraksi otot, yaitu miosin dan aktin, beserta cara kerjanya. Perlu diperhatikan bahwa penjelasan di atas merupakan mekanisme konstraksi otot secara umum karena masing-masing jenis otot akan memiliki mekanisme spesifiknya sendiri-sendiri. (LOV)