Keutamaan dan Niat Puasa Syawal

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Meskipun Ramadan telah berlalu, kamu masih bisa meraih pahala dengan melakukan ibadah sunah lain. Salah satunya adalah puasa Syawal.

Puasa selama enam hari di bulan Syawal merupakan salah satu ibadah puasa yang sayang apabila ditinggalkan oleh umat muslim. Sebab, pahala yang dijanjikan bagi yang melaksanakan puasa ini sebesar pahala berpuasa selama setahun.

Tidak ada patokan khusus kapan umat muslim harus melaksanakan puasa Syawal. Tapi idealnya dilaksanakan dari tanggal 2-7 Syawal. Walau begitu, jika tidak berurutan pun tak apa selama masih di bulan Syawal. Keutamaan pahala seperti berpuasa satu tahun penuh itu tetap berlaku bagi yang melaksanakannya.

Untuk memantapkan hati, berikut niat puasa Syawal yang kami kutip dari laman NU Online.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Kamu bisa membaca niat ini pada saat sahur, ataupun mendadak di pagi hari setelah bangun tidur. Dengan catatan, sehabis bangun tidur kamu belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Bagi yang terlambat bangun dan baru bisa melafalkan niat puasa Syawal di siang hari, sebaiknya membaca niat berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.” Wallahu a’lam.

Membaca niat puasa sunah pada pagi atau pun siang hari diperbolehkan, karena kewajiban membaca niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib di bulan Ramadan saja. (NS)

Baca lebih banyak berita mengenai berita heboh/berita artis/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.

Download aplikasi Android di sini.

Download aplikasi iOS di sini.