Ushul Tsalatsah dan Pembahasannya dalam Akidah Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
28 November 2021 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ushul Tsalatsah adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tiga pedoman utama umat Islam. Istilah ini diambil dari nama kitab yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah (1115 – 1206 H).
ADVERTISEMENT
Pembahasan kitab Ushul Tsalatsah masuk dalam ranah akidah Islam. Kitab ini membahas tentang tiga pertanyaan utama yang diberikan malaikat kepada jasad di alam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, apa agamamu, dan siapa nabimu. Rasulullah SAW bersabda:
"Dan si mayit mendengar diangkat serta diletakkannya sandal mereka (para peziarah) ketika mereka berpaling saat ditanyakan pada si mayit 'Hai manusia, siapa tuhanmu, apa agamamu, dan siapa nabimu?" (Dari Al-Barra' bin Azib dalam riwayat Jarir).
Bagaimana pembahasan Utsul Tsalatsah dalam Islam? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Ushul Tsalatsah dan Pembahasannya

Tiga hal pokok yang wajib diketahui umat Muslim adalah pengetahuan tentang Tuhannya, agamanya, dan Nabinya. Pembahasan tersebut tercantum dalam kitab Ushul Tsalatsah dan tidak boleh luput sampai ajal menjelang.
Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock
1. Mengenal Allah sebagai Tuhannya
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Tiga Pondasi: Terjemahan Tsalatsatul Ushul, poin pertama yang dibahas adalah kewajiban mengenal Allah Swt dan menumbuhkan kecintaan kepada-Nya. Setiap Muslim harus mengimani bahwa Allah adalah dzat yang memelihara makhluk beserta alam semesta.
Dia adalah satu-satunya sesembahan yang pantas untuk disembah. Allah menciptakan siang dan malam serta segala sesuatu yang mustahil bagi manusia. Dalam surat al-Fushilat ayat 37, Allah Swt berfirman:
“Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, mata-hari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”
2. Mengenal agama Islam beserta dalil-Nya
Poin kedua, umat Muslim perlu mengenal agama Islam dengan dalil-dalilnya. Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk kepada-Nya dengan taat, berlepas diri dari syirik dan para pelakunya.
ADVERTISEMENT
Agama Islam itu ada tiga tingkatan, yaitu Islam, iman, dan ihsan. Setiap tingkatan memiliki rukun-rukun yang terdiri dari lima unsur pokok, yaitu:
Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock
Dalam surat Ali Imran ayat 18, Allah Swt berfirman:
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada sesembahan yang haq kecuali Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
3. Mengenal Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah
Kemudian, poin ketiga adalah mengenal Nabi Muhammad SAW dan mengimaninya sebagai Rasul Allah. Mengutip buku Aqidah Akhlaq untuk Kelas IV oleh Ahmad Kusaeri, Allah akan memberikan balasan neraka kepada hamba yang enggan mengimani rasul-Nya. Ini tertuang dalam surat Al-Fath ayat 13 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
وَمَنۡ لَّمۡ يُؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ فَاِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا لِلۡكٰفِرِيۡنَ سَعِيۡرًا
"Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala."
(MSD)