Syarat Wajib Puasa Ramadhan yang Harus Dipenuhi oleh Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2022 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menjalankan puasa. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menjalankan puasa. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan bagian dari lima rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh umat Muslim. Kewajiban berpuasa telah banyak disebutkan dalam hadits dan ayat Alquran. Salah satunya pada surat Al Baqarah ayat 183 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Sebagaimana ibadah lainnya, puasa memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi setiap Muslim agar puasanya sah dan diberkahi Allah SWT. Sebab, puasa tidak hanya terbatas pada menahan lapar dan dahaga serta mengontrol hawa nafsu, tetapi juga untuk mendapatkan keutamaan dari ibadah itu sendiri.
Apalagi jika dikerjakan dengan penuh kekhusyukan akan meningkatkan ketakwaan seorang Muslim. Untuk meraihnya, umat Muslim harus mengetahui syarat sah dan wajibnya dalam ulasan berikut.
Ilustrasi tempat ibadah. Foto: Pixabay

Syarat Wajib Puasa

Dikutip dari buku Bekal Ramadhan oleh Ahmad Zarkasih, Lc, syarat wajib puasa adalah hal-hal yang mewajibkan seseorang berpuasa. Bila salah satu syarat ini tidak terpenuhi pada diri seseorang, puasa itu tidak wajib atas dirinya. Berikut adalah syarat wajib puasa:
ADVERTISEMENT
1. Beragama Islam
Jumhur ulama sepakat bahwa syarat wajib berpuasa yang pertama adalah seseorang yang memeluk agama Islam. Sedangkan mereka yang bukan beragama Islam, tidak diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
2. Baligh
Seseorang yang sudah memasuki usia baligh diwajibkan berpuasa. Tanda baligh perempuan adalah sudah haid, sementara laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Sementara, mereka yang belum sampai usia baligh seperti anak kecil, belum ada kewajiban untuk berpuasa.
3. Berakal
Sudah menjadi ijma’ ulama bahwa orang yang gila artinya tidak memiliki akal sehat. Sehingga, tidak ada kewajiban bagi mereka untuk mengerjakan puasa.
4. Sehat
Orang yang sedang sakit tidak wajib untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Namun, ia tetap wajib menggantinya di hari lain ketika nanti kesehatannya pulih.
ADVERTISEMENT
Ketentuan ini berlaku bagi seseorang yang penyakitnya akan bertambah parah bila berpuasa, atau ditakutkan penyakitnya akan terlambat untuk sembuh.
5. Mampu
Allah hanya mewajibkan puasa kepada umatnya yang masih mampu untuk melakukannya. Sedangkan, orang yang sangat lemah seperti sudah jompo yang secara fisik tidak memungkinkan lagi untuk berpuasa, tidak diwajibkan berpuasa.
6. Bukan musafir
Syarat keenam dari syarat wajib puasa adalah tidak sedang dalam perjalanan (bukan musafir). Orang yang sedang dalam perjalanan tidak diwajibkan untuk berpuasa. Namun, wajib atasnya mengqadha atau mengganti puasanya di hari lain.
7. Suci dari haid dan nifas
Para ulama telah berjima’ bahwa para wanita yang sedang haid dan nifas, tidak boleh melaksanakan puasa. Bahkan bila tetap dikerjakan dengan niat berpuasa, hukumnya haram.
Ilustrasi bulan Ramadhan. Foto: Pixabay

Syarat Sah Puasa

Pada dasarnya syarat sah puasa hampir sama dengan syarat wajib puasa. Jika syarat wajib puasa lebih kepada kondisi seseorang secara keseluruhan, syarat sah adalah kondisi ketika akan melakukan puasa. Berikut syarat sah puasa:
ADVERTISEMENT
1. Beragama Islam
Para ulama memandang bahwa keislaman seseorang bukan hanya menjadi syarat wajib, tetapi juga sekaligus menjadi syarat sah untuk berpuasa. Artinya, apabila umat agama lain berpuasa, puasanya dianggap tidak sah dalam pandangan Islam.
2. Suci dari haid dan nifas
Suci dari haid dan nifas selain menjadi syarat wajib sekaligus syarat sah dalam berpuasa. Artinya, apabila wanita yang sedang haid atau nifas tetap berpuasa, puasanya tidak sah dan tidak diterima oleh Allah SWT.
3. Berakal
Syarat sah selanjutnya adalah berakal sehat atau tidak gila. Selain harus beragama Islam, ibadah puasa juga harus dilaksanakan oleh orang berakal. Artinya, ibadah puasa tidak sah apabila dilakukan orang dalam keadaan tidak sehat atau gila.
ADVERTISEMENT
4. Masuk waktu untuk berpuasa
Maksudnya, waktu tersebut bukanlah hari-hari yang memang dilarang untuk berpuasa seperti puasa pada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah).
(IMR)