Perbedaan Sinusitis dan Polip Lengkap dengan Gejala dan Cara Mengatasinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
12 Oktober 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sinusitis pada anak ditandai pilek dan demam. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sinusitis pada anak ditandai pilek dan demam. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perbedaan sinusitis dan polip kerap sulit dipahami oleh masyarakat luas. Pasalnya, kedua penyakit ini memiliki gejala dan keluhan yang sama, namun didasari oleh penyebab yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Polip hidung merupakan benjolan lunak yang tumbuh di saluran hidung atau sinus. Biasanya, polip hidung bertekstur lunak, bertangkai, berbentuk bulat atau lonjong, dan berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan licin.
Sedangkan sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus. Dijelaskan dalam buku Kesehatan Pria dan THT susunan dr. I Made C Wirawan (2013) , gejala umum sinusitis dapat berupa pilek menahun akibat alergi terhadap debu atau serbuk sari.
Gejala lainnya ditandai dengan hidung terasa tersumbat, meler, penurunan fungsi penciuman, dan sakit kepala. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang perbedaan sinusitis dan polip selengkapnya yang bisa Anda simak.

Perbedaan Sinusitis dan Polip

Sinusitis dan polip sama-sama menunjukkan peradangan di dalam rongga hidung. Bedanya, peradangan yang terjadi pada polip bisa memunculkan benjolan-benjolan baru.
Ilustrasi anak pilek Foto: Shutter Stock
Kemudian, keluhan yang ditimbulkan dari kedua penyakit tersebut juga cenderung berbeda. Dirangkum dari buku Hijama or Oxidant Drainage Therapy (2016), berikut perbedaan sinusitis dan polip selengkapnya:
ADVERTISEMENT

1. Sinusitis

Sinusitis adalah gangguan kesehatan yang terjadi pada proses pernapasan, terutama bagian dalam hidung. Gangguan kesehatan ini dapat menyebabkan pembengkakan yang disebabkan oleh sempitnya pembuluh darah balik.
Saat sinusitis kambuh, rongga udara di hidung menggelembung. Sehingga, lubang hidung menjadi menyempit dan tertutup. Penyempitan ini bisa terjadi pada lubang hidung bagian kanan dan kiri.
Mengutip buku Manajemen Terapi Motivasi Sehat Tanpa Obat karya Paulus Sudarno (2009), gejala sinusitis bisa membuat pasien merasa pusing, selalu pilek, dan keluar bau tidak sedap dari rongga hidung atau mulut. Jika tidak segera ditangani, sinusitis bisa mengakibatkan terjadinya polip.
Agar sinusitis tidak semakin parah, pasien hendaknya menjauhi zat-zat atau pemicu yang bisa membuat alergi. Bila perlu, jaga jarak dengan orang yang sedang flu agar tidak tertular infeksi saluran pernapasan.
Ilustrasi sinusitis. Foto: pixabay

2. Polip Hidung

ADVERTISEMENT
Polip hidung merupakan daging tumbuh seperti tumor yang timbul di dalam salah satu rongga hidung atau keduanya. Polip hidung dapat dilihat dari luar, di mana peradangannya tampak seperti lendir berwarna keabu-abuan.
Penyebab polip hidung adalah alergi pada selaput lendir. Gejala yang muncul bisa berupa sesak nafas, sakit kepala, keluar lendir dari hidung, dan daya penciuman berkurang.
Untuk mencegah penyakit polip, Anda bisa berolahraga secara rutin. Kemudian, jangan terlalu sering mengorek hidung, hindari es, dan zat-zat yang dapat menyebabkan alergi. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk menyembuhkan polip hidung:
ADVERTISEMENT
(MSD)