Makna Hari Santri Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 22 Oktober
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2021 14:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Generasi Emas Santri Zaman Now oleh Nasrullah Nurdin, S.S., Lc., M.Hum., Hari Santri Nasional dituangkan dalam Kepres nomor 22 Tahun 2015, yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Oktober 2015.
Makna Hari Santri Nasional bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia terdapat peran ribuan kiai dan santri di dalamnya.
Seperti KH. Hasyim Asyari dari Nahdlatul Ulama, KH. Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah, A Hassan dari Persis, serta 17 perwira Pembela Tanah Air yang berasal dari kalangan santri. Adanya peran dan andil dari tokoh-tokoh besar itulah yang membuat pemerintah menilai hari santri sangat penting untuk ditetapkan.
Pemilihan tanggal 22 Oktober didasarkan pada Resolusi Jihad yang diserukan oleh KH. Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945. Resolusi tersebut menjadi momentum kebangkitan kaum santri dalam perjuangan mempertahankan proklamasi Kemerdekaan RI. Jadi, dengan ditetapkannya Hari Santri Nasional, generasi saat ini dapat merefleksikan sejarah para santri dan kiai dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa alasan yang menunjukkan besarnya kontribusi santri untuk bangsa Indonesia. Apa saja?
Alasan Ditetapkannya Hari Santri Nasional
Dijelaskan dalam Majalah Risalah NU Edisi 111, ada dua alasan yang menunjukkan besarnya kontribusi santri. Pertama, sejarah mencatat para santri telah memberikan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan caranya masing-masing.
Para santri ikut bergabung dengan seluruh elemen bangsa dalam melawan penjajah. Tak hanya itu, mereka menyusun kekuatan di daerah terpencil, mengatur strategi, dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan.
Alasan kedua, para santri memiliki kontribusi dalam membimbing praktik keagamaan di masyarakat. Banyak santri yang menjadi pemimpin pada komunitas mulai dari imam mushola, pimpinan majelis taklim, hingga turut andil mengambil peran penting dalam lembaga pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri, santri merupakan aset berharga yang dimiliki bangsa Indonesia. Jumlahnya yang banyak dan keberadaannya yang menyebar seantero negeri berpotensi untuk menjadi sumber pembangun bangsa yang luar bisa. Terlebih lagi, para santri memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Tentunya, aset berharga ini harus dirawat agar dapat membawa kebaikan dan kemaslahatan. Tidak hanya pada aspek keagamaan, namun juga dalam aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Penetapan Hari Santri Nasional dilakukan dengan tujuan agar para santri dan rakyat Indonesia selalu meneladani semangat jihad para tokoh pahlawan, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Dengan mewarisi semangat itulah, para santri dapat memperkuat jiwa religius sekaligus jiwa nasonalisme. Di samping itu, mereka diharapkan mampu memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, serta meningkatkan ilmu pegetahuan dan teknologi demi kemajuan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
(IPT)