Konsep Mahabbah Kepada Allah Lengkap dengan Cara Mencapainya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
24 September 2021 9:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pria muslim sedang salat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria muslim sedang salat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mahabbah adalah konsep tasawuf yang pertama kali dikenalkan oleh Rabiatul Adawiyah. Konsep ini kemudian dikenal dengan nama mahabbatullah yang artinya kecintaan kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, mahabbah berasal dari kata ahabba-yuhibbu-mahabbatan, yang berarti mencintai secara mendalam atau kecintaan yang mendalam. Dalam Mu'jam Al-Falsafi, Jamil Saliba mengatakan bahwa mahabbah adalah lawan dari al-bagdh yang berarti benci.
Mahabbah mengajarkan manusia akan rasa cinta kepada Allah Swt dan makhluk-Nya. Dengan ini, manusia akan meraih ridho Allah dan ditempatkan ke dalam surga. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang konsep mahabbah lengkap dengan penerapannya dalam kehidupan umat Islam.

Konsep Mahabbah dalam Islam

Mahabbah atau cinta adalah kecenderungan hati kepada sesuatu yang menyenangkan. Islam mengenal konsep mahabbah kepada Allah sebagai bentuk kecintaan seorang hamba kepada penciptanya. Allah Swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31-32 yang artinya:
"Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jikakamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
Ilustrasi pekerja proyek saat salat. Foto: Shutter Stock
Jika dilihat secara umum, konsep mahabbah ini sebenarnya tidak terbatas pada kecintaan kepada Allah saja. Tapi lebih luas, konsep ini bisa berlaku bagi semua makhluk. Contohnya kecintaan seorang Muslim kepada orangtuanya, kepada pasangan halalnya, hewan peliharaannya dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Hal ini selaras dengan pendapat Yusuf Zaklan dalam Thuruqu al-Shufiyah. Ia mengatakan bahwa kata mahabbah dalam Alquran memiliki dua makna mendasar. Pertama, cinta Allah kepada hamba-Nya dan cinta seorang hamba kepada Allah. Kedua, cinta syahwat seorang hamba pada hal-hal yang bersifat duniawi.
Kedua bentuk cinta ini adalah fitrah manusia. Meski begitu, dianjurkan baginya untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah Swt. Ini bisa diwujudkan dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Cara Mencapai Mahabbah Kepada Allah

Mengutip jurnal berjudul Al-Mahabbah dalam Pandangan Sufi oleh Rahmi Damis, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seorang Muslim untuk mencapai mahabbah kepada Allah. Berikut penjelasan lengkapnya:
com-Ilustrasi Salat Foto: pixabay
1. Taubat
Dosa merupakan penghalang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Seorang Muslim yang hendak mencapai mahabbah dianjurkan untuk membersihkan dosanya terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Jalur pertama yang bisa ditempuh adalah dengan cara bertaubat. Taubat di sini tidak hanya terbatas pada pelanggaran ajaran agama saja, melainkan juga taubat karena lalai mengingat Tuhan.
Ini selaras dengan pendapat Zunun al-Misri yang membagi taubat menjadi dua bagian. Pertama adalah taubat orang awam, yaitu taubat seseorang karena dosa-dosanya. Dan kedua adalah taubat khawas, yaitu taubat seorang mukmin dari kelalaian mengingat Tuhannya.
2. Wara’
Wara’ berarti menahan dan memegang. Maksudnya, seorang Muslim harus menahan diri agar tidak melakukan penyimpangan dan tetap memegang teguh ajaran agama, sehingga terpelihara darinya segala macam dosa. Bagi kaum sufi, wara’ diartikan meninggalkan yang syubhat (samar), baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan.
Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock
3. Zuhud
Secara bahasa, zuhud berarti berpaling dan meninggalkan. Maksudnya, seorang Muslim harus berpaling dan meninggalkan segala sesuatu yang dapat menjadi sebab lalai mengingat Tuhan, terutama yang berhubungn dengan duniawi dan segala kemewahannya.
ADVERTISEMENT
4. Sabar
Sabar berarti menahan dan meninggikan sesuatu. Umat Islam dianjurkan untuk menahan diri dari segala hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama, sehingga kontrol dirinya pun semakin meningkat. Karena itu, kesabaran hal yang penting untuk mempertahahankan diri dari lubang kemaksiatan.
(MSD)