7 Saksi Masih Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Keracunan Takjil di Solo

Konten Media Partner
14 Mei 2022 20:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi korban dugaan keracunan takjil di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo pada Sabtu (30/04/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi korban dugaan keracunan takjil di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo pada Sabtu (30/04/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Hingga 2 minggu usai dugaan keracunan massal menimpa puluhan warga Solo dan Karanganyar, yang menyantap takjil atau makanan berbuka puasa dari Masjid At Tin, Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, polisi masih mendalami penyebab kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
“Sebanyak 7 orang saksi masih kami periksa, setelah pemeriksaan terhadap beberapa saksi lainnya,” jelas Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Sabtu (14/05/2022).
Ade mengatakan, total terdapat 27 saksi yang dimintai keterangan oleh polisi, atas dugaan keracunan makanan berbuka puasa yang dibagikan kepada warga pada Sabtu (30/04/2022) tersebut.
Para saksi terdiri dari panitia buka puasa bersama, takmir masjid hingga korban.
Hingga kini Ade belum bisa menyimpulkan penyebab warga keracunan. “Kami masih menunggu hasil uji labfor (laboratorium forensik) Polda Jawa Tengah,” tandasnya.
Suasana permukiman warga Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo saat terjadi kasus dugaan keracunan takjil pada Sabtu (30/04/2022). FOTO: Agung Santoso
Menurut Ade, hasil uji laboratorium forensik itu akan menentukan unsur makanan yang menyebabkan keracunan. Termasuk menguatkan adanya unsur pidana atau tidak. Hasil pengujian laboratorium juga akan disinergikan dengan hasil penyelidikan Polresta Solo.
ADVERTISEMENT
“Jadi hasil Puslabfor itu bisa menentukan mengapa korban mengalami lemas hingga diare,” bebernya.
Sebelumnya puluhan warga Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo dan belasan warga Gondangrejo, Karanganyar mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, diare dan lemas dalam waktu 1-2 hari usai menikmati takjil yang disajikan panitia buka puasa bersama di Masjid At Tin pada Sabtu (30/04/2022).
Warga Gondangrejo ikut menikmati makanan tersebut, usai takjil yang dikemas dalam nasi kotak itu dibawa seorang ustaz ke masjid setempat dan digunakan sebagai konsumsi peserta tadarus.
Saat ini, kondisi para korban dugaan keracunan sudah membaik.
(Agung Santoso)