Foto: Warga Gorontalo Sajikan 40 ribu Cucur Sambut 1 Muharam 1441 H

Konten Media Partner
1 September 2019 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebanyak 40.600 kue cucur disajikan masyarakat Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, pada festival menyambut tahun baru Islam 1441 Hijriah, Sabtu, (31/8). Foto : Dokumen Banthayo.id
zoom-in-whitePerbesar
Sebanyak 40.600 kue cucur disajikan masyarakat Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, pada festival menyambut tahun baru Islam 1441 Hijriah, Sabtu, (31/8). Foto : Dokumen Banthayo.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Sebanyak 40.600 kue cucur disajikan masyarakat Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, pada festival menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1441 Hijriah, yang digelar Sabtu malam (31/8), di daerah itu.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Festival, Anton Ishak mengatakan, kegiatan dipusatkan di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa. Sepanjang Jalan Djalaludin Tantu di desa itu, ribuan kue cucur disajikan gratis untuk pengunjung.
"Alhamdulillah semua masyarakat di Kecamatan Tibawa berpartisipasi menyediakan cucur untuk acara festival ini," kata Anton.
Cucur disajikan disepanjang jalan Djalaludin Tantu di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa. Foto : Dokumen Banthayo.id
Menurut Anton, kue cucur dipilih karena memiliki makna. Bentuk pinggiran cucur seperti menengadah ke atas, yang bermakna meminta doa serta magfirah kepada tuhan.
"Dengan filosofi itulah kami memilih kue cucur. Dengan harapan pada penyambutan tahun baru Islam bisa mendapat rida dan petunjuk dari yang Maha Kuasa," jelas Anton.
Festival juga menghadirkan seni bela diri Longgo khas Gorontalo. Juga permainan tradisional meriam bambu, sebagai tambahan memeriahkan kegiatan.
ADVERTISEMENT
"Festival ini sudah yang kedua kalinya dilaksankan. Kami berharap tahun mendatang bisa lebih meriah lagi. Tujuannya menyatukan masyarakat Muslim di Gorontalo," terangnya.
Warga juga menyediakan kudapan lain kepada pengunjung. Semuanya gratis. Foto : Dokumen Banthayo.id
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo saat diwawancari dilokasi kegiatan menjelaskan, pemerintah menyambut baik kegiatan tersebut, sebagai partisipasi masyarakat dalam memeriahkan 1 Muharam 1441 Hijriah. Nelson menyampaikan akan memasukan festival tersebut di Kalender Event Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo.
Miniatur kapal dengan hiasan cucur bernama KM Tutulu Gemilang. Foto : Dokumen Banthayo.id
"Maka saya berharap kedepannya akan lebih dipersiapkan lagi. Dan kita akan promosikan ini ke masyarakat luar daerah. Jadi masyarakat tidak hanya mengenal Kecamatan Isimu sebagai lokasi Bandar Udara Gorontalo, namun juga dikenal dengan sajian kue cucur," pungkas Nelson.
Sebanyak 16 desa yang ada di Kecamatan Tibawa terlibat dalam perayaan itu. Foto : Dokumen Banthayo.id
Panitia menyediakan hadiah bagi warga yang turut berpartisipasi. Foto : Dokumen Banthayo.id
Cucur dipilih karena memiliki makna. Pinggiran cucur seperti menengadah ke atas, yang bermakna meminta doa serta magfirah kepada tuhan. Foto : Dokumen Banthayo.id
Ribuan warga memadati pusat perayaan festival yang dilaksanakan di salah satu masjid di Kecamatan Tibawa. Foto : Dokumen Banthayo.id
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo melihat langsung berbagai aneka makanan yang disediakan warga. Foto : Dokumen Banthayo.id
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo disambut dengan tarian adat penyambutan. Tarian itu disebut Longgo. Foto : Dokumen Banthayo.id
Permainan tradisional "bunggo" atau meriam bambu, ditampilkan pada perayaan itu. Foto : Dokumen Banthayo.id
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo diapit Ketua TP-PKK, Fory Nawai dan Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo periode 2015-2019, Sahmid Hemu. Foto : Dokumen Banthayo.id
Festival cucur akan dimasukan dalam Kalender Event Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo. Foto : Dokumen Banthayo.id
Pintu masuk kawasan festival cucur dipadati masyarakat. Foto : Dokumen Banthayo.id
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin