Cerita Sri si Pembibit Tanaman Herbal di Banjarmasin

Konten Media Partner
17 September 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Wahyuni, pemilik sentra pembibitan tanaman obat di Gang Surianata, Kelurahan Teluk Dalam, Banjarmasin. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Sri Wahyuni, pemilik sentra pembibitan tanaman obat di Gang Surianata, Kelurahan Teluk Dalam, Banjarmasin. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratusan jenis tanaman herbal tersusun rapi di halaman rumah berpagar kelir hijau dan kuning. Pekarangan teduh ini sejatinya sudah berusia hampir 2 dekade, terhitung sejak tahun 2000. Aneka penghargaan sudah diraih oleh pemilik pekarangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Terletak di sebuah rumah Jalan Imam Bonjol, Gang Surianata Kelurahan Teluk Dalam, Banjarmasin Tengah, pekarangan itu milik Sri Wahyuni.
”Awalnya karena suka tanaman saja saya koleksi ratusan jenis tanaman ini sejak tahun 2000-an," ucap Sri Wahyuni kepada banjarhits.id, Selasa (17/9/2019).
Seiring perjalanan waktu, Sri Wahyuni terjekut melihat ratusan tanaman yang dikoleksi di pekarangan rumahnya adalah jenis tanaman herbal yang memiliki nilai ekonomis. Semula, ia coba-coba ikut lomba hias tingkat PKK Kelurahan Teluk Dalam.
"Eh tahu-tahunya ada Dinkes di sana, dibilang mereka ini tanaman herbal, begitu jadi tahu. Lalu karena memang asal muasalnya hobi ya dikembangkan sampai saat ini," katanya.
Sri menyebut beberapa tanaman herbal yang sangat banyak dicari masyarakat karena khasiatnya adalah tanaman kejibeling untuk mengobati batu ginjal serta wijaya kesuma untuk mengobati sakit TBC.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya banyak lagi tanaman-tanamannya. Ada Ketumpang Air penurun kolestrol dan darah tinggi, kemudian lidah mertua untuk menetralkan polusi dan radiasi juga," ungkap Sri.
Ia menjual murah berbagai jenis tanaman herbal ini. Satu pot tanaman herbal hanya dibanderol seharga Rp20.000. Padahal, Sri bisa saja melego jauh di atas harga Rp 20 ribu.
“Namun sambil menolong orang juga kan. Potnya aja sudah Rp 10.000, kemudian tanahnya itu Rp 5000, sisa Rp 5.000 saja lagi harga tanamannya," bebernya. Sri berharap koleksi tanaman obatnya makin bertambah di pekarangan rumah.
Ia sudah telaten merawat tanaman sejak kecil. Sri sejatinya suka tanaman apa saja, apakah herbal atau tanaman hias. Selain kebutuhan masyarakat dalam pengobatan herbal, Sri sering dihampiri sejumlah mahasiswa yang ingin praktek, terutama terkait tumbuhan kembang sepatu yang memiliki khasiat menyebuhkan berbagai penyakit dalam.
ADVERTISEMENT
"Seperti panas, kejang juga, kembang sepatu ini cukup direndam diair hangat lalu diminum, begitu saja cukup,"tutupnya.
Camat Banjarmasin Tengah, Diyannor mengatakan pekarangan tanaman herbal milik Sri Wahyuni yang bertempat di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Teluk Dalam, merupakan satu-satunya pembibitan tanaman herbal di Banjarmasin.
“Satu-satunya, makanya ketika ada perlombaan tanaman herbal selalu diikutkan ibu Sri Wahyuni ini," ujar Diyannor.